Mobil Layanan Internet Telantar Bayar Sewa Lahan Tiap Bulan

Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) di Kalimantan Barat yang terbengkalai. Selama dua bulan mobil ini tak terurus dan sudah tertutup semak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aceng Mukaram

VIVA.co.id – Puluhan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) telantar di sebuah lahan Desa Sungai Rengas Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Selama dua bulan, 61 kendaraan ini terparkir dan tidak terurus.

Survei: Butuh 21 Menit Mencari Tempat Parkir di Jakarta

M Nur, warga setempat yang menjadi pemilik lahan parkir bagi puluhan mobil layanan internet tersebut, mengatakan tidak mengetahui persis kronologi kendaraan itu diletakkan di lahan miliknya.

Hanya saja ia mengaku, penempatan mobil layanan internet tersebut memang atas dasar permintaan dan telah membayar sewa setiap bulannya.

Eks Mobil Internet Dijual Online, Banyak Peminatnya

"Per bulan dibayarnya. Tapi, privasi saya lah soal harga sewanya. Saya minta awalnya minta Rp30 juta per tahun. Disepakati per bulan," kata Nuh, Jumat, 20 Mei 2016.

Baca Juga:

Awal Mula Mobil Internet Telantar dan Utang Piutang

Lahan milik Nuh diketahui seluas 14x20 meter, dan memang kini dipenuhi oleh puluhan mobil layanan internet. Tak jelas siapa yang meletakkan. "Istilahnya parkir. Saya nih ndak paham. Kami kan tuan tanah. Dia (pemilik mobil) kan cari lahan. Kalau sesuai lah," katanya.

Marsulin, Ketua RW 16, Desa Sungai Rengas juga tak mengetahui kenapa puluhan mobil itu bisa dibiarkan terbengkalai di lahan milik warganya.

Ia hanya mengingat jika puluhan mobil itu sudah mulai masuk di Desa Sungai Rengas sejak akhir April 2016. "Saya sampai banyak ditanya warga, kenapa di tempat saya banyak mobil. Saya tanya RT, RT pun tidak tahu. Ya apalagi saya," ujar Marsulin.

Meski puluhan mobil itu telantar dan tak bertuan di lahan desanya, Marsulin mengaku enggan mencari tahu lebih jauh asal muasal mobil tersebut.

"Saya hanya lihat di luar fisiknya saja. Kalau rusak atau kondisinya kayak apa, saya tidak tahu. Dan saya juga tidak pernah ke situ, hanya lewat saja. Kalau saya ke situ, takut juga. Nanti dikira maling," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya