Kebakaran Pasar Terbesar di Malang Padam setelah 12 Jam

Kios yang habis terbakar di dalam Pasar Besar, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis 26 Mei 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/D.A. Pitaloka

VIVA.co.id – Pasar Besar di Kota Malang, Jawa Timur, kebakaran pada pukul 03.00 WIB, Kamis, 26 Mei 2016. Proses pemadaman melibatkan belasan mobil pemadam kebakaran berlangsung hingga lebih 12 jam.

Pesantren dan Ratusan Rumah Terdampak Banjir di Jember

Pemerintah setempat menyiapkan relokasi sementara bagi pedagang yang kiosnya terbakar. Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setianto, mengatakan fokus pemerintah sekarang mendata kios yang terbakar dan menyiapkan lokasi relokasi sementara selama kios mereka dalam pembenahan. Lokasi relokasi disiapkan di barat dan timur Pasar Besar.

"Jika memungkinkan relokasi akan dilakukan besok, lokasinya di sekitar Pasar Besar saja. Ini untuk kios yang terbakar," kata Wahyu Setianto.

MUI Jawa Timur Keberatan Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum

Dinas belum bisa menghitung berapa banyak kios yang terbakar dan besar kerugian akibat kebakaran itu. Soal ganti rugi masih akan dibicarakan lintas sektor. Selama ini pedagang membayar retribusi sebanyak Rp200 hingga Rp 2.000 per kios per hari. Ada sekitar 1.700 pedagang.

“Tetapi tak semua pedagang mau bayar retribusi setiap hari," kata Kepala Pasar Besar, Harianto.

Harunya Pak Buari, Warga Terdampak Erupsi Semeru Dapat Hunian Baru

Dari survei kecil, Pemerintah Kota menyebut perputaran uang di Pasar Besar mencapai Rp1 miliar per hari. Pasar Besar menjadi rujukan pedagang dari kota lain di Jawa Timur untuk mencari barang dalam jumlah besar.

Kegiatan jual beli berhenti total sepanjang hari akibat kebakaran yang berlangsung lebih 12 jam itu.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang, Rif’an Yasin, menyebut ada 5.000 pedagang yang memiliki kios di dalam Pasar Besar.

Laporan sementara menyebutkan kebakaran merusak 30 kios di dalam Pasar Besar. Ratusan pedagang lain menderita kerugian akibat proses pemadaman.

Rif’an memperkirakan kerugian mencapai miliaran rupiah. Dari puluhan kios yang terbakar, juga ribuan kios lain yang rusak akibat proses pemadaman api. "Kalau seperti ini bisa miliaran rupiah. Tapi setahu saya sedikit terjadi penjarahan," katanya.

Pedagang berharap pemerintah bisa cepat belajar dari kebakaran hari ini. Menurutnya, pedagang sempat melaporkan hydrant air yang tidak berfungsi. Namun laporan itu tidak ditanggapi hingga terjadi kebakaran. Akibatnya mobil pemadam kebakaran harus mengambil air dari hydrant lain yang lokasinya di luar Pasar Besar.

“Ada sekitar enam hydrant di sekitar Pasar Besar. Tapi semuanya tidak berfungsi. Ini sudah kami laporkan tapi tak ada tindakan lanjutan,” katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya