Gembrong Liwet Sambut Ramadan di Desa Citali

Ilustrasi Ramadan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Bulan suci Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi masyarakat Indonesia. Maka sewajarnya masyarakat pun menyambutnya dengan beragam tradisi. Seperti tradisi Gembrong Liwet yang dilakukan warga Desa Citali, Sumedang, Jawa Barat.

4 Zodiak Paling Bahagia hingga 10 Tradisi Unik Ramadhan di Dunia

Dalam melaksanakan Gembrong Liwet, semua warga desa berkumpul di sawah untuk menikmati hasil panen padi dan kebun mereka. Hasil kekayaan bumi itu seluruhnya dimasak secara tradisional, menggunakan api dari kayu, dan disajikan beralas tikar rotan.

Tradisi ini sudah berjalan puluhan tahun secara turun temurun untuk menyambut Ramadan. Seluruh warga desa, mulai dari anak-anak hingga dewasa berkumpul di area persawahan demi mengikuti Gembrong Liwet.

Iktikaf, Puluhan Tenda Kamping Berdiri di Masjid Ini

Di iringi kesenian reak, seluruh warga bahu-membahu mengumpulkan hasil alam desa mereka, kemudian dimasak menggunakan api dari bambu. Tak hanya lauk pauk dan makanan utama, tapi semua bumbu untuk membuat nasi liwet juga mengunakan rempah-rempah hasil kebun warga Desa Citali. Termasuk sambal khas Citali yang terkenal gurih dan pedas.

Lauk yang disediakan sesuai dengan makanan sehari-hari warga Citali, yaitu ikan peda, ikan asin, tempe, tahu serta jengkol dan petai. Tak lupa tentunya lalap sebagai bagian tak terpisahkan dari kuliner tradisional Jawa Barat.

5 Keseruan Ramadan yang Cuma Dirasakan Anak 90an

Setelah semua makanan matang dan siap disajikan. Maka warga tak boleh membawa makanan itu ke rumah masing-masing. Mereka wajib menyantapnya bersama. "Tikar rotanan hasil kerajinan warga desa di jadikan alas untuk menyantap bersama," ujar salah satu warga Citali, Dedeh, Senin, 30 Mei 2016.

Aroma khas nasi Gembrong Liwet ini pun langsung mengundang selera masyarakat, sehingga mereka berkumpul tanpa diberi aba-aba. Disajikan secara prasmanan, semua warga desa menyantap lahap hingga tidak ada yang tersisa.

"Kenikmatan nasi Gembrong Liwet ini hanya bisa di nikmati warga Desa Citali pada saat menjelang bulan Ramadan saja," jelas Budayawan Sumedang, Irwansyah Putra di Desa Cipali.

Selain menyambut Ramadan, tradisi ini juga memiliki tujuan meningkatkan tali silaturahmi antar warga, dan mempererat rasa persaudaraan dengan saling memaafkan sebelum menjalankan ibadah puasa. Termasuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan atas limpahan kekayaan alam di desa mereka.

"Selain nikmat, makna dari tradisi Gembrong Liwet adalah menjaga silaturahmi warga Desa Citali dalam menyambut bulan suci Ramadan," ungkap Irwansyah.

Laporan: Jhon Hendra - Sumedang, Jawa Barat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya