'Lampung Mengaji 99' Pesankan Nilai Toleransi

Biksu Nyana Maitri dan Kapolda Lampung Ike Edwin
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ardiansyah

VIVA.co.id – Ada yang berbeda di Tugu Adipura Bandar Lampung pada Selasa petang, 7 Juni 2016. Warga dari berbagai kalangan dengan agama yang berbeda-beda berkumpul di lokasi tersebut untuk sama-sama mempersiapkan acara "Lampung Mengaji 99".

Ramadan: Bolehkah Anak-anak Berpuasa Secara Penuh?

Pada waktu berbuka puasa menjelang, umat Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu yang hadir bahkan bertugas membagi-bagikan makanan dan minuman kepada para peserta "Lampung Mengaji 99". Mereka melayani umat Muslim yang akan berbuka puasa. Acara tersebut digagas oleh Polda Lampung

Biksu Nyana Maitri dari perkumpulan Biksu Sanggah Agung Indonesia (Sagin) Provinsi Lampung mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan Ramadan bernilai toleransi itu.

Cara Melatih Anak Puasa Dimulai dari Empati pada Sesama

“Kami senang bisa dilibatkan dalam acara ini, saya sangat mengapresiasi program terobosan kapolda Lampung ini," kata Biksu Nyana Maitri di Bandar Lampung, Lampung.

Ia berharap, dalam momentum Ramadan, kegiatan "Lampung Mengaji 99" bisa memberi semangat bagi masyarakat, khususnya umat Islam, pula menjadi inspirasi bagi umat beragama lainnya.

Ramadan Datang, Momen Hindari Dosa dan Teror

"Agar saling menghormati dan mengasihi antara umat beragama," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Bandar Lampung, Ismail Zulkarnain menjelaskan, kegiatan yang dibuka pada Selasa, 7 Juni 2016 itu diikuti oleh 90 santri dari 18 pondok pesantren di Bandar Lampung. Para santri ini akan dibimbing oleh sembilan orang ustaz yang mengawasi bacaan dan pengkhataman Alquran.

“Pengajian akan dimulai setelah salat tarawih dan berlangsung sampai sahur. Tempatnya di Tugu Adipura. Kami berharap masyarakat Bandar Lampung bisa ikut serta meramaikan,” kata Ismail.

Ismail mengatakan, kegiatan yang diprakarsai oleh Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin tersebut bertujuan mengkhatamkan Alquran sebanyak 99 kali selama Ramadan dengan target dalam satu hari khatam tiga kali.

“Kenapa pemilihan pengkhataman ini sebanyak 99 kali, ini sebagai simbolisasi dari Asmaul Husna. Ini dalam rangka syiar agama. Kami mengajak masyarakat untuk ikut memperbanyak bacaan Alquran selama Ramadan. Manfaatnya sangat banyak,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya