VIVA.co.id – Ketua DPR, Ade Komarudin turut bicara terkait aksi Satpol PP yang menyita makanan milik seorang ibu pemilik Warung Tegal (Warteg) Kota Serang. Warteg tersebut ditutup secara paksa karena dinilai telah melanggar Perda lantaran buka pada saat jam puasa.
Ade mengkritik langkah represif yang dilakukan Satpol PP dalam melakukan penertiban itu. Karena langkah represif itu justru membuat rakyat dirugikan.
"Jangan sampai menertibkan kemudian membuat rakyat dirugikan, artinya menertibkan supaya taat aturan tidak harus pendekatan seperti itu," kata Ade saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Minggu 12 Juni 2016.
Dia berharap ke depannya Satpol PP tidak melakukan langkah respresif lagi. Meskipun penertiban itu dilakukan untuk menegakkan aturan. "Pendekatan persuasif kan bisa," kata dia.
Sebelumnya, gelombang kritik terkait aksi petugas Satpol PP Kota Serang bermunculan usai aksi penegak Peraturan Daerah (Perda) ditayangkan salah satu televisi swasta. Netizen sangat kecewa atas cara kasar petugas, yang dengan seenaknya merampas dan menyita makanan di dalam warteg. Meskipun ibu pemilik warteg tersebut sudah minta maaf dan minta ampun.
Petugas Satpol PP yang tengah melakukan razia warung makan buka di siang hari selama bulan Ramadan itu, tanpa belas kasihan, menarik paksa dan membungkus semua makanan dan membawanya pergi.
Kemampuan Anda Menyetir Cuma 3 Jam, Jangan Dipaksa
Saat mudik Anda kerap dipaksa menyetir belasan jam tanpa henti.
