- ANTARA FOTO/Stenly Pontolawokang
VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total kerugian akibat banjir dan longsor di Kepulauan Sulawesi Utara mencapai Rp57 miliar.
Jumlah ini dapat dari kerugian jiwa dan material yang ditimbulkan oleh bencana longsor maut pada Selasa 21 Juni 2016. Catatan BNPB, total kerugian longsor meliputi 44 rumah mengalami rusak berat, 116 rusak sedang dan 49 lainnya mengalami kerusakan ringan. Di bagian infrastruktur umum, terdapat dua jembatan dan jalan sepanjang satu kilometer mengalami kerusakan.
4)BNPB kembali memberi update terkait korban meninggal akibat bencana banjir dan longsor di Kab Kepulauan Sangihe, Sulut bertambah 2 orang
— BNPB (@BNPB_Indonesia) June 24, 2016
5)sementara dua warga masih dinyatakan hilang. Diperkirakan total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut senilai Rp 57 miliar.
— BNPB (@BNPB_Indonesia) June 24, 2016
6)Krugian mliputi 44 rumah rb, 116 rusak sedang, & 49 rusak ringan, 2jmbatn & jln spnjng1 km rusk shingg mybbkn 5 kmpng & 3 kec terisolasi
— BNPB (@BNPB_Indonesia) June 24, 2016
7)Terkait bncna di Sangihe, Presiden Joko Widodo mmbrikn sumbangn Rp 350 jt utk korban yg trdmpk bncna longsor & banjir bandangSangihe Sulut
— BNPB (@BNPB_Indonesia) June 24, 2016
8)Selain bantuan uang, pemerintah melalui @BNPB_Indonesia juga menyerahkan logistik. #tanahlongsor
— BNPB (@BNPB_Indonesia) June 24, 2016
Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana
Prabu Jayabaya adalah penguasa atau raja yang berasal dari Kerajaan Kediri di masa lalu. Ia sangat terkenal dengan berbagai ramalannya yang bahkan masih terjadi.
