Tim Pemantau Tak Lihat Hilal di Indonesia

Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1437 Hijriah di Kementerian Agama
Sumber :
  • Danar Dono/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Tim Pemantau Hilal dari Kementerian Agama, sekaligus utusan dari Observatorium dan Planetarium Jakarta, memaparkan hasil pantauan hilal pada Senin sore, 4 Juli 2016. Ketua tim pemantau, Cecep Nurwendaya, mengatakan hilal belum terlihat di langit Indonesia.

LIVE Breaking News: Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1444 H

"Ketinggian hilal masih negatif, yang artinya tidak mungkin terlihat," ujar Cecep saat memaparkan hasil pantauan timnya di Kementerian Agama.

Paparan ini didasarkan pada hasil laporan tim pemantau yang ditugaskan di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Hasil pantauan ini, menurut Cecep akan dibawa ke sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal menggunakan metode rukyat dan hisab.

Isbat Awal Syawal Digelar 20 April 2023, Kemenag Pantau Hilal di 123 Titik

"Kalau menurut metode hisab, yang di dalam kriterianya terdapat paparan dari 22 metode canggih lainnya, menurut metode tersebut, 1 Syawal akan jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016," tambahnya.

Meski begitu, Cecep tak bisa memberikan kesimpulan demikian, karena data yang mereka kumpulkan masih akan dikaji kembali Menteri Agama pada sidang Isbat. "Nantinya akan ditentukan dalam sidang" ucapnya.

Sidang Isbat Penentuan Lebaran Digelar 20 April 2023
Pantau hilal/Ilustrasi.

Kemenag Sepakat Bakal Gelar Sidang Isbat Ramadhan 10 Maret 2024

Kemenag mengatakan bahwa telah sepakat akan menggelar sidang isbat atau pemantauan hilal untuk menentukan awal bulan Ramadhan pada Minggu 10 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
20 Februari 2024