Muhammadiyah: Islam Timur Tengah Menghadapi Musibah Berat

Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA.co.id - Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, didaulat sebagai khatib salat Idulfitri di Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta pada Rabu pagi, 6 Juli 2016. Salat itu diikuti Sri Sultan Hamengku Buwono X dan ribuan warga setempat.

Menko Airlangga Cermati Konflik Timur Tengah: Kita Ambil Langkah Guna Redam Dampak bagi Perekonomian

Haedar Nashir dalam khotbahnya menyinggung situasi krisis politik dan keamanan di sebagian besar jazirah Timur Tengah, seperti Suriah, Lebanon, Palestina, Mesir, Irak, Libya, Sudan, dan lain-lain. Negara-negara yang pernah menjadi pusat spiritual Islam itu kini dilanda perang saudara berkepanjangan.

Keberadaan kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah, menurut Haedar, turut menambah berat beban gejolak politik di kawasan itu. Kelompok itu bahkan tak hanya memperumit keadaan di Timur Tengah tetapi juga negara-negara muslim di benua lain.

Perang Lawan Israel, Begini Kekuatan Militer yang Dimiliki Iran

“Kita berharap dunia Islam di jazirah tempat lahirnya para Nabi itu menemukan resolusi konflik yang elegan dan bermartabat,” kata Haedar.

Dia mencatat krisis di Timur Tengah itu memuncak setelah era The Arab Spring atau Kebangkitan dunia Arab yang ditandai gelombang revolusi unjuk rasa dan protes di kawasan itu. Gelombang unjuk rasa dan protes dimulai di Tunisia pada 18 Desember 2010 lalu menjalar ke Mesir, Libya, Bahrain, Suriah, Yaman, Aljazair, Irak, Yordania, Maroko, Oman, dan Lebanon, Mauritania, Arab Saudi, Sudan, dan Sahara Barat.

Alasan Untung Cahyono Ungkit Pemilu Curang di Khutbah Id: Jamaah Pulang Mungkin Kebelet Pipis

Umat Islam di Indonesia, kata Haedar, jangan memandang buruk muslim Timur Tengah karena perang saudara itu dan merasa diri paling baik. “Sebaliknya, sangat sungguh bijak manakala kita doakan dan bantu saudara-saudara di kawasan strategis itu berhasil keluar dari kemelut.”

“Kita percaya umat Islam di jazirah Timur Tengah dapat menemukan jalan baru guna membangun kembali peradaban yang damai, bersatu, dan berkemajuan,” katanya.

Di masa silam selama berabad-abad, kawasan Timur Tengah menjadi pusat kejayaan Islam dan peradaban dunia yang cemerlang.

“Dengan sejarah besar dan potensi yang mereka miliki, disertai ikhtiar semua pihak, kita menaruh harapan tinggi bahwa bangsa-bangsa Arab itu dapat menemukan kembali era keemasannya,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya