-
"Kita bisa antisipasi lebih dini kalau rumah sakit Sayang Bunda kasih info yang transparan. Jangan ada kebohongan karena menyangkut nyawa manusia, bayi generasi penerus," kata Teja.
Ia juga mengaku kecewa lantaran mulanya rumah sakit tersebut menyebutkan ada 10 vaksin palsu yang digunakan. Tapi selang 1 malam berubah dan dinyatakan hanya 7 vaksin.
"Lebih baik terbuka dan jujur. Bagaimana netralisir bahan kimia yang masuk ke anak-anak kita. Tidak ada satu pun dari mereka yang hadir. Tidak ada tanggungjawab sama sekali dan tidak ada perikemanusiaan," ucap Teja.