PBB: Dunia Harus Banyak Belajar dari Kota Surabaya

Kota Surabaya
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto
VIVA.co.id - Kota Surabaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk permukiman dan pembangunan berkelanjutan (The Third Session of the Preparatory Committee for Habitat) pada 25-27 Juli 2016. Konferensi itu diikuti 4.400 peserta dari 167 negara.
Tak Henti Bantu Rakyat, Senator Jawa Timur: Mensos Berjiwa Negarawan
 
Konferensi ketiga habitat itu membahas rancangan agenda baru perkotaan. Pembahasan berfokus pada perumahan dan perkotaan berkelanjutan serta perubahan iklim.
Waspada La Nina, Mensos Risma Minta Cek Daerah Rawan Bencana
 
Sekretaris Jenderal PBB untuk Habitat, Joan Clos, melontarkan pujian untuk Kota Surabaya. Menurut Clos, Surabaya adalah sebuah kota yang ramah bagi semua masyarakat.
Kunjungi NTB, Mensos Salurkan Bantuan dan Berdayakan Kelompok Marjinal
 
Bahkan, katanya, hal itu tergambar dalam filosofi logo Kota Surabaya, yaitu ikan sura atau hiu dengan buaya, yang merupakan simbol harmonisasi kehidupan seluruh masyarakat yang berbeda latar belakang.
 
“Hiu dan buaya itu bisa hidup damai di sini, makanya dunia harus banyak belajar dari Kota Surabaya,” kata Joan di sela konferensi itu di Surabaya, Rabu, 27 Juli 2016.
 
Joan menilai, memang seharusnya seperti itu sebuah kota yang dianggap ideal. Sebuah kota pada masa kini dan masa depan adalah tempat pertemuan berbagai budaya dan latar belakang masyarakat.
 
“Gagasan ini pula nantinya yang akan kami sampaikan pada sejumlah rapat yang kami gelar di Surabaya,” ujar Joan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya