Dengan Kartu Bisa, Anda Tak Lagi Dapat Beras Berkutu

Ilustrasi beras.
Sumber :

VIVA.co.id - Penerima bantuan beras sejahtera (rastra) kini tak perlu lagi khawatir dengan cerita buram seperti beras berkutu. Kala bantuan itu masih bernama beras untuk warga miskin atau raskin beberapa tahun lalu, kadang ditemukan kutu.

Ahok dan Djarot Berhalangan Temani Jokowi Salurkan Raskin

Untuk itu, pemerintah berupaya keras agar itu tidak terjadi lagi dengan cara mengubah pola penyaluran dengan menggunakan kartu.

Kartu bantuan sosial itu bernama Kartu Bisa. Kartu itu diberikan hanya kepada penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan penerima bantuan beras rakyat sejahtera atau rastra. Dengan Kartu Bisa, penerima bantuan bisa membelikan empat bahan kebutuhan pokok di warung berbasis informasi teknologi (IT), yakni e-Warung Koperasi Usaha Bersama (Kube).

Kartu Bisa adalah wujud terbaru penyaluran bantuan non-tunai yang diluncurkan Kementerian Sosial (Kemensos). Empat bank milik pemerintah, BNI, BTN, BRI, dan Bank Mandiri, digandeng dalam program ini. Namun, sementara ini baru BNI yang menyediakan ribuan agennya di seluruh daerah sebagai e-Warung Kube.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, Kartu Bisa ialah kartu semacam kartu Anjungan Tunai Mandiri atau ATM. Setiap kartu berisi uang bantuan senilai jatah rastra 15 kilogram beras, yakni Rp110 ribu.

"Kalau dulu bantuan langsung beras, sekarang dengan Kartu Bisa tidak hanya dapat beras, tapi juga tepung, gula, dan minyak goreng," kata Khofifah di acara peluncuran e-Warung Kube di Blooto, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur, kemarin.

Kartu Bisa dan e-Warung direalisasikan sebagai respons atas banyaknya penyimpangan penyaluran bansos seperti bantuan beras tahun-tahun sebelumnya. "Sekarang tidak akan ada lagi beras yang diterima beras berkutu, beras ada batunya, dan kecokelat-cokelatan," ujar Khofifah.

Sebab, kata dia, penerima bantuan bisa memilih sendiri beras yang akan dibelinya di e-Warung. "Kalau bosan beras biasa, sekali-kali juga bisa dibelikan beras premium di e-Warung. Sistem ini juga bisa mencegah Bagito, pemberian beras bantuan bagi roto (bagi secara rata). Karena penerima bantuan yang sudah pegang Kartu Bisa sudah terdata di sistem ini," ujar dia.

Sementara ini, baru tiga e-Warung yang sudah beroperasi, yakni di Malang, Sidoarjo, dan Kota Mojokerto. Pekan depan, akan diluncurkan pula e-Warung di Surabaya. "Diharapkan tahun ini ada 300 e-Warung tersebar di seluruh daerah," ujar Khofifah.

Jokowi: Sampai Detik Ini Tak Ada Impor Beras

Hadapi Musim Paceklik, Bulog Siapkan 300 Ribu Ton Beras

Beras premium ini dijual di kisaran Rp8.700-Rp9.700 per kilogram.

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2015