- Facebook.com
VIVA.co.id - Geng Satu Darah membuat onar di Diskotik Piramid yang terletak di kawasan Jalan Dewi Sri, Kuta, Bali. Tiga orang dikabarkan mengalami luka-luka atas peristiwa yang terjadi dinihari tersebut. Satu diantaranya tengah menjalani operasi karena luka tebasan
Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Hadi Purnomo, mengungkapkan Geng Motor Satu Darah memang memiliki agenda resmi di Bali.
"Mereka melakukan reunian di Bali. Mereka membuat kegiatan selama tiga hari. Tidak hanya dari Belanda, tapi seluruh anggota Satu Darah dari berbagai belahan dunia hadir," kata Hadi saat dihubungi VIVA.co.id, Senin 8 Agustus 2016.
Usai puncak acara, pada Minggu malam mereka kemudian menggelar pesta di Diskotik Boshe. "Acara mereka semua kita kawal. Mereka puncaknya menggelar pesta di Boshe, itu juga kita kawal. Selesai dari Boshe pukul 03.00 WITA dinihari, mereka kembali ke hotel menginap masing-masing. Situasi masih aman, anggota membubarkan diri," jelas dia.
Rupanya, beberapa dari anggota mereka melanjutkan kembali pesta di Diskotik Piramid. "Itu perseorangan, individu begitu. Kalau organisasinya kami kawal dan sudah selesai," katanya. Di Diskotik Piramid inilah terjadi keributan yang melibatkan beberapa anggota Satu Darah.
Tak berapa lama setelah mereka masuk, rupanya diskotek itu hendak tutup. Diduga lantaran tak terima diusir dari diskotik, anggota Satu Darah mengamuk. Mereka terlibat keributan dan perusakan diskotik. "Situasi reda setelah tak selang lama anggota kami tiba di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Kasusnya masih kami selidiki. Tapi dugaan sementara mereka tak terima diusir lantaran diskotik tutup," urai Hadi.
Kapolsek Kuta, Komisaris I Wayan Sumara, mengaku kasus ini telah dilimpahkan kepada Polresta Denpasar untuk penanganan lebih lanjut. "Kasusnya sudah ditarik Polresta," kata Sumara, yang dihubungi terpisah.
Sementara itu, salah seorang anggota Geng Satu Darah berhasil ditemui di rumah sakit. Pria berbadan tegap yang enggan disebutkan namanya itu membenarkan ada tiga anggota lain yang tengah ditangani dokter. "Ada tiga orang," kata pria bertato itu.
Ia mengaku tak tahu persis apa yang sesungguhnya terjadi hingga keributan pecah. Yang ia tahu, rekan-rekannya pergi ke sebuah klub malam untuk berpesta. Tiba-tiba saja mereka diserang oleh orang tak dikenal.
"Teman-teman saya diserang. Seperti yang Anda lihat, kami sekarang berada di rumah sakit. Salah satu dari kami harus dioperasi dan itu hal pertama yang harus kami lakukan," kata pria berkulit hitam itu.
Anggota Geng Satu Darah itu juga membantah bahwa bentrok yang terjadi dinihari tadi berkaitan dengan Geng Mongol, yang diketahui rival mereka. Menurutnya, keributan itu terjadi hanya kesalahpahaman belaka.
"Ini cuma kesalahpahaman saja. Dari yang saya tahu, keributan semalam tidak berhubungan dengan mereka (Geng Mongol)," tutup pria tadi.
(ren)
Tujuh Tempat Wisata Terbaik di Gianyar, Pulau Bali
Bali, memang tempatnya wisata alam yang memesona untuk dinikmati.
