Copot Kapolres Meranti, Polri Usut Pelanggaran Etik

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Kapolda Riau, Brigadir Jenderal Polisi Suprianto telah mencopot Kapolres Meranti, Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Iskandar, dan digantikan oleh AKBP Barliansyah, yang sebelumnya menjabat Kasat PJR Direktorat Lantas Polda Riau.

KPK Pelajari Dugaan Bupati Meranti Gadaikan Kantornya untuk Utang di Bank

Pencopotan Kapolres Meranti ditengarai, karena tidak dapat mengatasi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, tidak menutup kemungkinan pencopotan Kapolres Meranti, karena melanggar kode etik Kepolisian.

KPK Jerat Bupati Meranti Sebagai Tersangka 3 Kasus Korupsi

"Bisa jadi (melanggar kode etik), mungkin kondisi tidak cakap dalam mengelola keamanan, hubungan dengan masyarakat, sehingga terjadi peristiwa ini," kata Boy Rafli Amar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu 28 Agustus 2016.

Untuk menyelidiki lebih lanjut peristiwa ini, Boy menambahkan, Polri telah mengutus jenderal bintang dua ke Meranti. "Besok sore, Pak Kapolri akan ke Riau, ingin mengecek langsung hasilnya seperti apa," kata Boy.

Bupati Meranti Kena OTT KPK, Diduga Terkait Suap Jasa Umrah

Sebagaimana diketahui, kerusuhan di Meranti, dipicu kematian anggota polisi, Brigadir Adil S. Tambunan, yang tewas ditikam Apri Adi Pratama (24). Apri merupakan pegawai honorer Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti.

Perseteruan keduanya dipicu masalah asmara. Apri melihat Brigadir Adil bersama kekasihnya di Hotel Furama Selatpanjang. Perkelahian terjadi di parkiran hotel. Apri menikam Brigadir Adil dengan pisau sebanyak lima tusukan di bagian dada dan tempat lain. Akibatnya, nyawa Brigadir Adil tak dapat diselamatkan.

Jajaran Polres Meranti, kemudian melakukan pengejaran terhadap Apri. Tak lama berselang, polisi mengendus tempat pelarian Apri.

Saat ditangkap aparat, Apri berusaha melawan menggunakan sebuah badik. Polisi kemudian melumpuhkan Apri dengan timah panas, setelah diberi tembakan peringatan. Ia sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Namun, akhirnya Apri juga tewas.

Ratusan warga yang tak terima dengan kematian Apri di tangan aparat, mendatangi Markas Polres Meranti. Mereka mempertanyakan kematian Apri. Bentrok pun tak terelakkan. Warga melempari kantor Polres dengan batu dan sejumlah benda lain. Satu orang meninggal dunia.

Guna menindaklanjuti bentrokan dengan penyerangan Mapolres Meranti, Mabes Polri dan Propam Polda Riau, melakukan pemeriksaan terhadap Kasat Rekrim Polres Meranti beserta 14 anak buahnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya