- U-Report
VIVA.co.id - Sejumlah organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUIS) meminta buku-buku karya Ahmad Fauzi, penulis buku Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal, ditarik dari peredaran. Hal itu menyusul Ahmad Fauzi yang kini dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena diduga mengidap kelainan jiwa.
Pendamping FUIS dari unsur Tim Advokasi Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah, Zaenal Abidin Petir, menyatakan masuknya Ahmad Fauzi di RSJ Amino Gondohutomo Semarang sudah cukup menjadi bukti bahwa buku-buku karyanya tidak layak dibaca masyarakat.
"Karena karyanya tidak layak dianggap sebuah hal yang ilmiah, mengingat dia sudah gila," kata Zaenal dihubungi wartawan pada Selasa, 13 September 2016.
Menurut Zaenal, apabila dari rekomendasi dokter psikiater RSJ nantinya menyatakan Ahmad Fauzi gila, dia mendesak semua buku karya Ahmad Fauzi ditarik. Dia mengimbau masyarakat tidak lagi membaca buku-buku yang pernah ditulis Ahmad Fauzi.
Fauzi memang masih menjalani proses observasi di RSJ Amino Gondohutomo Semarang selama 7-10 hari sejak Rabu, 7 September 2016. Observasi untuk mengetahui apakah alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang itu mengidap gangguan kejiwaan.
Sebelum masuk RSJ, Fauzi telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jateng. Dia dilaporkan FUIS karena dianggap melecehkan Islam melalui sejumlah buku karyanya yang diunggah di media sosial. Ia bahkan menjalani beberapa kali menjalani pemeriksaan intensif hingga dirawat di rumah sakit jiwa.
Sedikitnya tiga buku karya Fauzi yang dianggap mengandung unsur penistaan agama, antara lain, Agama Skizoprenia: Delusi Ketidaksadaran dan Asal Usul Agama, Agama Skizoprenia: Kegilaan, Wahyu dan Kenabian serta buku terakhir berjudul Tragedi Incest Adam dan Hawa & Nabi Kriminal.
Sadis! Paman Tikam Keponakan Usia 10 Tahun Pakai Badik hingga Tewas
Seorang pria berinisial JA tega menikam keponakannya yang masih bocah hingga tewas di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pria 54 tahun itu menikam keponakannya i
