Tolak Tambah Hubungan Intim, Sumarmin Dibunuh Jacobus

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kematian Sumarmin (40), lelaki pemilik sebuah warung kelontong di Tangerang Selatan terkuak sudah.

Ketika Santet Gagal, Pembunuh Bayaran Akhirnya Dipilih Novi untuk Eksekusi Mertua

Luka tusuk di bahu dan tengkuknya saat ditemukan pada Sabtu, 10 September 2016, ternyata dilakukan oleh seorang pria bernama Jacobus Putu (33). Penyebabnya mengejutkan. Jacobus diejek oleh Sumarmin lantaran menolak untuk berhubungan intim untuk kedua kalinya.

Dari keterangan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, kronologi pembunuhan ini bermula pada Kamis, 8 September 2016, sekira pukul 21.30 WIB, untuk bertemu di warung milik Sumarmin.

Terungkap, Motif Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Palembang

Di pertemuan itu, rupanya sesama pria ini melakukan hubungan intim. Usai itu, rupanya Sumarmin bermaksud mengajak kembali Jacobus untuk melakukan hubungan badan sekali lagi. Tapi entah mengapa, Jacobus menolak permintaan Sumarmin, sehingga memicu cekcok mulut antara keduanya.

"Akhirnya tersangka mengambil pisau dapur dan menusuk dada korban. Korban berontak dan dipukul dengan panci oleh pelaku. Terus korban ditusuk lagi lehernya dan dibekap dengan bantal hingga korban meninggal," kata Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan, Rabu, 14 September 2016.

Pembunuhan Sadis Modus Begal ke Mirna Ternyata Pembunuhan Berencana, Otaknya Menantu Korban

Sejauh ini, dari tertangkapnya Jacobus pada Selasa, 13 September 2016, yang sempat bersembunyi ke Yogyakarta usai kejadian, diketahui ia sempat mengambil uang senilai Rp500 ribu dan rokok di warung milik pasangan intimnya.

Tak cuma itu, barang bukti berupa celana, sandal dan pisau yang digunakan untuk menusuk korban telah dibuang ke sebuah rumah kosong.

"Tersangka tertangkap di restoran cepat saji daerah Sektor 9 Bintaro Tangerang Selatan," kata Kepala Unit III Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Awaludin.

Sebelumnya, kematian Sumarmin ini terungkap dari temuan warga yang mendapati ada aroma tak sedap di warung kelontong miliknya pada Sabtu, 10 September 2016. Menurut saksi, korban sudah tidak membuka warung selama dua hari.

Karena itu warga curiga dan mendatangi warung Sumarmin. "Saat dicek ke dalam toko, mereka menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi korban terbaring dan didapati luka sobek di bahu dan luka tusuk di tengkuk," kata Kepala Sub Bagian Humas Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Polisi Mansuri. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya