Seribu Lebih Warga Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Garut

Rumah-rumah rusak akibat diterjang banjir bandang di Garut pada Selasa malam, 20 September 2016.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

VIVA.co.id – Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dini hari tadi memaksa ribuan warga mengungsi karena rumahnya rusak diterjang air.

Paten, Gerak Cepat Jenderal Kopassus Terobos Wilayah Bencana di Garut

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir bandang tersebut melanda tujuh kecamatan di Garut, di antaranya Bayung Puang, Garut Kota, Rokom Kalem, Taro Kidul, dan Karang Pawitan.  

Menurut data BNPB, sedikitnya seribu warga terpaksa diungsikan di Markas Korem 06, Apotik Wira Prima, Rumah Sakit Guntur, dan posko Seketaris Daerah Kabupaten Garut. "Pengungsi mencapai seribuan orang. Diperkirkan ribuan rumah mengalami kerusakan," ujar Sutopo di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu, 21 September 2016.

Banjir Bandang Rusak Jembatan di Garut, Warga Sekampung Terisolir

Sutopo memperkirakan, jumlah pengungsi mungkin bertambah jika melihat kerusakan yang terjadi. Saat ini, petugas gabungan juga masih terus mendata korban dan pengungsi, serta kerusakan yang ditimbulkan bencana ini. "Beberapa rumah hanyut, rusak berat, rusak ringan mengingat material longsor yang dibawa banjir cukup banyak dan cukup besar. Sehingga memenuhi rumah-rumah, termasuk memenuhi RSUD dr. Slamet yang tadi malam terendam banjir sampai 30 meter," ujarnya menambahkan.

Berdasarkan pemutakhiran data sampai pukul 16.30 WIB, jumlah korban tercatat 20 warga meninggal dan 14 lainnya hilang. Petugas di lapangan juga masih melakukan identifikasi terhadap jasad korban. Saat ini, ada 6 jasad yang belum teridentifikasi. 

2 Nelayan Ditemukan Selamat Usai Terseret Banjir Bandang Garut Selatan

Sementara itu, untuk penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat telah mendirikan pos komando dan dapur umum. Bupati Garut juga menunjuk Komandan Kodim sebagai komandan tanggap darurat.

Sutopo menjelaskan, banjir bandang dan longsor ini dipicu hujan deras yang terjadi sejak Selasa pukul 19.00 WIB. Curah hujan tinggi menyebabkan debit Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri naik secara cepat. Sehingga sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi banjir setinggi lutut. Kemudian sekitar pukul 23.00 WIB air meninggi sekitar 1,5-2 meter. Saat ini sebagian banjir sudah surut.

"Ini menunjukkan kondisi hulu DAS Cimanuk sudah rusak dan kritis."

Berikut daftar nama korban meninggal dan hilang berdasarkan jenis kelamin. 
Korban Meninggal Laki-laki
1.    Nawawi (55) – Asrama Lap. Paris
2.    Irsyad Dwi Maulana (8) – Asrama Lap. Paris
3.    Rejal (8 bulan)
4.    Oom (70)
5.    Solihin (4) – Kp. Bojong Sidika, Ds. Haur Panggung, Kec. Tarkid
6.    Jana (35) – Bojong Larang
7.    Aceng Daryana (35) – Kel. Jayaraga, Kec. Tarkid
8.    Deni (23) – Kec. Bayongbong
9.    x (5)

Korban Meninggal Perempuan:
1.    IIs (35) – Asrama Lap. Paris
2.    Siti (25) – Cimacan Tarkid
3.    Nunung (70) – Cibunar
4.    X (70)
5.    Santi (38) – Lap. Paris
6.    Revina (7) – Asrama Lap. Paris
7.    Nuryati (58) – Lap. Paris
8.    X (6)
9.    X – anak - Sumedang
10.    X – anak  - Sumedang
11.    X (11)

Korban Hilang Laki-Laki:
1.    Ano (60) – Mekar Sari Haur Panggung, Kec. Tarkid
2.    Feri (40) – Cimacan Tarkid
3.    X (3) – Cimacan Tarkid
4.    Supri (40) – Cimacan Tarkid
5.    X (3) – Cimacan Tarkid
6.    Ahmad (4) – Cimacan Tarkid
7.    Etoy (12) – Cimacan Tarkid
8.    Endan (45) – Kel. Sukamukti, Kota Garut

Korban Hilang Perempuan:
1.    Dede Sumiayah (52) – Asrama Tarumanegara
2.    Oon (52) – Cimacan Tarkid
3.    Lena Agustina (18) – Asrama TN
4.    Eneng (12) – Cimacan Tarkid
5.    Kokom (35) – Cimacan Tarkid
6.    Ane (35) – Kel. Sukamukti, Kota Garut

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya