Kisah Maman yang Hanyut Bersama Rumahnya

Foto udara kondisi dampak banjir bandang di Kabupaten Garut yang terjadi Selasa, 20 September 2016. Foto diambil Kamis (22/9/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Maman (50), warga Kampung Kikisik, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hingga saat ini belum diketahui rimbanya. Dia hanyut bersama rumah yang dipercaya bisa menyelamatkannya.

Banjir Melanda Rusia, Lebih dari Sekitar 15.000 Rumah Terendam

Sofi (40), tetangga Maman, menuturkan saat terjadi banjir bandang, Selasa, 20 September 2016, sekira pukul 22.30 WIB, Sungai Cimanuk tiba-tiba meluap dengan cepat.

Tak ayal banyak warga yang terjebak di dalam rumah termasuk Maman. Namun jika warga lain segera meninggalkan rumah, Maman malah naik ke atas genting.

5 Ramalan Jayabaya yang Terjadi di Tahun 2024, dari Bencana Alam hingga Situasi Politik

"Jadi Maman naik ke atas genting agar bisa selamat dari amukan air Sungai Cimanuk," ujar Sofi, Kamis, 22 September 2016.

Warga yang berhasil menyelamatkan diri langsung berlari ke dataran yang lebih tinggi dan menyaksikan rumah-rumah hancur dan hanyut terbawa air. Sementara Maman yang berhasil naik ke atas genting terus diperingatkan warga agar melompat ke masjid yang berdekatan dengan rumah Maman.

Bukan Hanya Terbelah, Raja Jayabaya Juga Ramal Pulau Jawa Bakal Tenggelam

"Tapi pak Maman malah tenang saja dia mengatakan bahwa rumahnya pasti aman," kata Sofi.

Maman justru tidak menggubris apa yang diteriakkan warga karena yakin rumahnya kuat. Tetapi hanya dalam hitungan beberapa menit saja rumah beserta Maman hanyut terbawa arus Sungai Cimanuk.

"Sampai saat ini nasib pak Maman belum jelas. Kalaupun meninggal dunia jasadnya belum ditemukan," katanya.

Banjir bandang di Kabupaten Garut pada Selasa, 20 September 2016. Menjadi bencana terparah di Jawa Barat. Hingga Kamis, 22 September 2016, sudah dilaporkan ada 23 orang meninggal dunia dan lebih dari 15 orang masih belum ditemukan.

Ratusan rumah warga ikut dilaporkan hilang dan mengalami kerusakan sehingga membuat kelumpuhan. Kini ribuan pengungsi masih dalam penanganan pemerintah setempat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya