Anies Baswedan: Pemimpin Itu Tegas, Bukan yang Mencekam

Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, berziarah ke makam Panglima Besar Sudirman di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, pada Kamis, 27 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pulang kampung ke Yogyakarta pada Kamis, 27 Oktober 2016. Dia memohon restu kepada ibunya sekaligus berziarah ke makam Pahlawan Nasional, Panglima Besar Sudirman, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Anies mengaku meneladani sosok Panglima Sudirman sejak kanak-kanak. Dia mengingatkan bahwa Sudirman awalnya bukan militer namun seorang guru, yang meninggalkan profesinya untuk masuk militer dan berjuang melawan penjajah.

Panglima Sudirman, katanya, menginspirasi perlawanan segenap bangsa Indonesia terhadap kolonialisme. Jenderal Besar itu tegas memimpin namun tetap santun dan tidak membentak orang. "Jadi seorang pemimpin yang tegas, tidak harus lahir dari seorang militer namun juga dari seorang pendidik," katanya.

Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan

"Saya ingin mengingatkan bahwa kepemimpinan di Indonesia adalah orang-orang yang tegas namun ketegasannya tidak membuat mencekam; orang-orang yang bersahaja, dan itu lahir dari seorang pendidik," ujarnya.

Anies berterus terang juga sering mengantarkan neneknya bertemu istri Sudirman meski Sang Jenderal telah wafat. Dia mengaku juga mengenal sosok istri dari Jenderal Sudirman.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Mantan Menteri Pendidikan itu menyempatkan diri menyambangi warga di bantaran Sungai Code, Kota Yogyakarta. Dia mengaku kagum dengan penataan rumah di bantaran Sungai Code yang digagas Yusuf Bilyarta Mangunwijaya alias Romo Mangun, seorang rohaniwan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis, dan pembela warga miskin.

Dia pernah menemui Romo Mangun saat awal penataan permukiman di Sungai Code. "Ini salah satu contoh kawasan penataan daerah aliran sungai yang sangat baik," katanya.

Ditanya soal penataan kawasan Sungai Code bakal diterapkan di Jakarta jika dia menjadi gubernur, Anies berpendapat itu tidak mudah begitu saja ditiru. Hal terpenting adalah pendekatannya terhadap masyarakat.

"Di situ ada dialog antarwarga dan tidak hanya memindahkan warga dan menyiapkan tempat tinggal saja," katanya.

Di bantaran Sungai Code jelas ada dialog. Warga bisa tinggal namun tidak mengganggu aliran sungai itu. Proses itu tidak singkat melainkan butuh waktu panjang dan kesabaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya