- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku menyesalkan munculnya aksi demo massa pada 4 November 2016, menyikapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok yang dianggap melecehkan Alquran.
Zulkifli pun mengisyaratkan, munculnya aksi itu, agar menjadi pelajaran bagi para pemimpin untuk menjaga sikap dan gaya berbicara mereka.
"Bukan demonya yang mengancam, tetapi sikap. Sifat pemimpin, harus menjaga tutur kata, karena kita ini bangsa yang beragam. Jangan melampaui batas. Apalagi, membawa soal agama itu sensitif. Ini jadi repotkan," kata Zulkifli, Senin 31 Oktober 2016. "Makanya hati-hati berbicara."
Zulkifli mengaku tidak bisa menghalangi aspirasi warga untuk berdemonstrasi dan menyampaikan pendapatnya. Sebab, itu merupakan hak warga negara. Namun, ia berharap, aksi itu harus dilakukan dengan tertib dan damai.
"Demo itu silakan. Itu hak. Tetapi, kita minta berlangsung aman, damai, dan tenteram. Sehingga, tidak meresahkan masyarakat," katanya.
Ia pun juga mengingatkan kepada Kepolisian untuk bijak dan adil menyikapi masalah yang kini sedang disampaikan publik tersebut. "Kalau keadilan terasa, tentu kemarahan tidak akan timbul. Soal Ahok, silakan diproses sesuai dengan hukum," katanya. (asp)