- VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.
VIVA.co.id - Aksi 4 November mendatang berpeluang ditunggangi oleh gerakan radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan simpatisannya. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meminta Polri untuk tidak ragu-ragu menangkap para simpatisan organisasi kriminal tersebut.
"Kalau ada tangkap saja," kata Ryamizard di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 2 November 2016.
Ryamizard juga membeberkan bahwa Kementerian Pertahanan mendapatkan informasi tersebut. Karena itu, pemerintah dalam hal ini telah melakukan antisipasinya.
"Kita siap. Kalau bicara Kementerian Pertahanan ya TNI semua, pasti tentara," ujar dia.
Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict Sidney Jones menduga ada pihak lain di belakang aksi 4 November yang siap menyokong dana. Informasi yang dia dapat tentang rencana aksi itu memperkuat keterlibatan ISIS.
Dalam pesan itu, kata Sidney, pelaku aksi diperintahkan untuk bisa memanfaatkan 4 November untuk membuat kerusuhan. Dugaan masuknya ISIS dalam aksi 4 November juga berasal dari foto-foto anggota kelompok Jaiys Al-Fath di Suriah yang bagian dari Tandzim Al-Qaidah.