Jokowi: Koruptor Banyak Ditangkap, Kok Korupsi Masih Ada?

Presiden Jokowi.
Sumber :

VIVA.co.id - Presiden Jokowi heran dengan masih banyaknya praktik korupsi di dalam negeri. Meski sudah ratusan koruptor ditangkap dan dipenjara atas kasus korupsi.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

"Saya sering bertanya, mengapa jumlah koruptor yang dipenjara banyak dan ditangkap tangan juga sudah banyak. Namun korupsi dan perilaku korupsi terus terjadi dan berlanjut," ujar Jokowi saat membuka dan meresmikan Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) Tahun 2016 dan Peluncuran Program Jaga, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Desember 2016.

Dengan fakta itu, menurutnya, penegakan hukum yang ada di Indonesia selama ini belum sepenuhnya memberikan efek jera kepada para pelaku korupsi atau koruptor.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

"Saya setuju, bahwa penegak hukum yang berintegritas sangat diperlukan. Inefisiensi birorasi juga perlu segera diperbaiki dan dibenahi," kata Jokowi.

Meski demikian, dia ingin semua pihak tetap optimis dalam mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia. Dengan fakta itu, semua pihak harus bekerja lebih keras dan komprehensif serta terintegrasi.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Jangkauannya harus hulu dan hilir dari pencegahan sampai penindakan yang keras dan tegas pelibatan eksekutif, legislatif, yudikatif sampai swasta dan masyarakat," kata Jokowi.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Jokowi menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam memberantas korupsi. Terlebih, indeks peringkat korupsi Indonesia yang saat ini masih berada pada peringkat 88 dunia.

"Pemberantasan korupsi, di negara kita (Indonesia) tak akan berhenti," tegas Jokowi.

Jokowi memaparkan, berdasarkan laporan yang ia terima, sudah ada 122 anggota DPR/DPRD, 25 menteri atau kepala lembaga negara, 4 duta besar, 7 komisioner, 17 gubernur, 51 bupati/walikota, 130 pejabat eselon 1-3 serta 14 hakim yang sudah dipenjara karena terjerat korupsi.

"Karena ini korupsi jangan diberikan tepuk tangan untuk ini. Menurut saya semakin sedikit yang dipenjara artinya kita semakin berhasil mencegah dan memberantas korupsi," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan, pernah ia datang ke suatu kongres di Amerika Serikat. Ia merasa tertekan karena ditanya soal bagaimana pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Pertanyaannya saat itu terus terang agak menekan diri saya. Saya jawab saat itu seperti tadi ada sekian orang menteri, gubernur, bupati/walikota, DPR/DPRD, yang sudah dipenjara. Saya tanya balik di Amerika berapa?" ujar Jokowi.

Meski sudah ratusan orang yang dipenjara imbas korupsi, namun Jokowi menegaskan hal itu bukanlah suatu prestasi. Menurutnya, prestasi adalah ketika layanan publik semakin baik dan sistem pemerintahan berjalan efektif.

"Dari easy doing business Indonesia, problem kita adalah pertama terkait dengan korupsi, kedua berkaitan inefisiensi birokrasi dan ketiga ketertinggalan infraksturkur. Tiga hal besar ini yang harus diatasi bersama. Kalau ini bisa dikerjakan kita akan menempati ranking korupsi yang lebih baik," kata Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya