Polisi yang Berjibaku Teroris Thamrin Jadi Kapolres Surabaya

Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal menjalani upacara Pedang Pora sebagai tanda resmi menjabat Kepala Polrestabes Surabaya pada Selasa, 6 Desember 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Januar Adi Sagita

VIVA.co.id - Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal resmi menjabat Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya. Dia menggantikan Komisaris Besar Polisi Iman Sumantri, yang dimutasi sebagai Penyidik Utama Tingkat Biro Pengawasan Penyidikan Bareskrim Polri.

Hattrick! Pendeta Gilbert Dilaporkan Lagi soal Penistaan Agama ke Polda Metro

Iqbal adalah mantan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya). Dia satu di antara sejumlah polisi yang turut berjibaku dengan teroris yang meledakkan bom dan melancarkan serangkaian serangan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016.

Iqbal menjalani prosesi serah-terima jabatan yang disebut upacara Pedang Pora di Markas Polrestabes Surabaya pada Selasa, 6 Desember 2016.

Nasib 5 Polisi yang Ditangkap Terkait Narkoba di Depok

Ledakan bom di Pos Polisi Sarinah

Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal (kedua dari kanan-tanpa topi) saat berjibaku dengan teroris yang meledakkan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016. (REUTERS/Darren Whiteside)

Terkuak, Identitas Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Dia berjanji akan fokus pada pemberantasan kejahatan jalanan dan terorisme selama memimpin Polrestabes Surabaya. Kejahatan jalanan selalu muncul di setiap kota besar, seperti Surabaya. Sedangkan untuk terorisme karena menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sehingga pengamanan harus lebih diperketat.

"Sebenarnya antisipasi semacam ini tidak hanya saat Natal dan Tahun Baru, melainkan setiap saat, arena berdasarkan informasi intelijen kami, ancaman terorisme itu potensinya datang setiap saat," kata Iqbal.

Meski demikian, Iqbal juga meminta partisipasi masyarakat Surabaya dalam mengamankan lingkungannya. "Semua elemen masyarakat harus terlibat, karena ini untuk kepentingan bersama," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya