Mendikbud Evaluasi Serangan Terhadap Siswa SD di NTT

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Menteri pendidikan dan kebudayaan, Muhadjir Effendy, bersimpati kepada para pelajar tingkat dasar, korban penganiayaan di Nusa Tenggara Timur. Dia menyayangkan peristiwa itu bisa terjadi, sehingga tujuh siswa terluka.

Sadis, Gadis ABG di Pasangkayu Dibunuh Pacar gegara Mau Ngadu Pernah Bersetubuh

"Serba kebetulan dan kasus-kasus seperti itu saya harap jangan terjadi lagi," kata Muhadjir di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 14 Desember 2016.

Dia mengakui, aksi kekerasan terhadap para pelajar sulit diantisipasi. Sebab, secara nasional ada 152 ribu sekolah dengan 49 juta siswa. "Jadi kalau ada kasus seperti itu secara persentase tak seberapa. Tapi ini menyangkut manusia," ucap Muhadjir.

Polisi Selidiki Kasus Anggota TNI Dikeroyok Kelompok Musik di Pamekasan

Terkait masalah pengamanan di lingkungan sekolah, semua sudah menjadi wewenang daerah. Sehingga sebagai menteri, dia tak punya otoritas untuk menanganinya.

"Kita tidak punya aparat di daerah yang punya tugas langsung untuk melakukan itu. Fungsinya pemda, paling kita hanya ke kepala dinas," ujarnya menjelaskan.

5 Anggota Ormas Penganiaya Satpam Leasing Tasikmalaya Jadi Tersangka, Fix Lebaran di Penjara!

Merespon persoalan ini, dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga bisa mengevaluasi kasus-kasus yang sudah terjadi dan mengupayakan agar kasus serupa tak terulang.

Sebelumnya, tujuh siswa SDN 1 Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, dianiaya Irwansah. Pelaku memasuki kelas di pagi hari, saat aktivitas kegiatan belajar belum dimulai.  Akibat peristiwa ini, Irwansah tewas setelah dihakimi massa saat berada di dalam sel tahanan Polsek Sabu Barat.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya