Sosok DYN untuk Sindir Kelaki-lakian Kelompok ISIS Indonesia

DYN, perempuan berusia 27 tahun asal Cirebon Jawa Barat yang tertangkap di Bekasi. Ia akan menjadi eksekutor bom bunuh diri di Jakarta, Sabtu (10/12/2016)
Sumber :
  • istimewa

VIVA.co.id – Ada sebuah modus baru yang terungkap dilakukan kelompok teroris, ketika Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkap tujuh tersangka teroris akhir pekan lalu.

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer

Modus ini adalah menjadikan perempuan sebagai seorang calon eksekutor bom atau dalam istilah mereka 'pengantin'. 

Hal ini pun sudah diakui tersangka DYN (27 tahun), wanita berhijab, pada kepolisian. Dia rencananya akan menaruh bom panci di kawasan Istana Negara.

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Menurut pengamat terorisme, munculnya sosok DYN sebagai eksekutor yang lazimnya dilakukan laki-laki, dinilai sebagai sindiran kepada kaum Adam di kelompok tersebut.

"Kenekatan pengantin wanita bisa dieksploitasi sedemikian rupa di internal mereka, untuk menyinggung kelaki-lakian mereka agar tidak menjadi ‘wanita berjenggot’. Hal ini berdasarkan warna pembicaraan di kalangan ISIS Indonesia, pasca tertangkapnya DYN," ujar pengamat terorisme, Harits Abu Ulya kepada VIVA.co.id, Kamis, 15 Desember 2016.

Alasan Nico Bunuh Wanita Open BO yang Jasadnya Ditemukan di Pulau Pari

Menurut Harits, sosok Dian digunakan untuk memunculkan keberanian para lelaki pengikut ISIS.

“Sosok pengantin wanita bisa menjadi amunisi baru untuk mengagitasi dan memprovokasi kaum lelaki di antara mereka," jelas Harits. Hal ini perlu diantisipasi lebih lanjut oleh aparat di Indonesia.

Sebelumnya, bom seberat tiga kilogram ditemukan di Jalan Bintara Jaya VIII, Bintara, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Bom itu diprediksi memiliki efek ledakan hingga radius 300 meter. 

Bom itu diduga akan dibawa untuk diledakkan di depan Istana Merdeka, Minggu, 11 Desember 2016. Empat orang ditangkap pada Sabtu, 10 Desember 2016. Mereka adalah tiga pria berinisial MNS, AS, dan S serta DYN. 

MNS dan AS ditangkap di sekitar flyover Kalimalang, Jakarta Timur. DYN di Perum Jalan Bintara Jaya 8 RT 04 RW 09 Bekasi. Kemudian S ditangkap di daerah Sabrang Kulon, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Sementara tiga lainnya yaitu KF, APM, dan WP ditangkap Minggu, 11 Desember 2016.  KF ditangkap di Ngawi, Jawa Timur. Kemudian APM ditangkap di Solo dan WP dibekuk di Klaten, Jawa Tengah. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya