Layanan Polri Paling Banyak Diadukan ke Ombudsman

Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu dan Adrianus Meliala.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Ombudsman RI membeberkan hasil pemantauan lembaga terhadap pelayanan publik di instansi pemerintah selama 2016. Hasilnya, tahun ini semakin banyak masyarakat yang mengadu.

Pria Tanpa Identitas Tewas di Tol Dalam Kota, Diduga Tertabrak saat Menyeberang

Anggota Ombudsman Ninik Rahayu mengatakan, pada 2015, lembaganya menerima 6.859 laporan. Sementara itu, pada tahun ini, total ada 10.153 laporan yang diterima lembaga pengawas pelayanan publik itu.

"Dari tahun ke tahun terus meningkat. Ini seharusnya diikuti dengan meningkatnya perhatian dan respons pemerintah, baik di pusat dan daerah, serta lembaga negara lainnya," kata Ninik di kantornya, Jumat, 30 Desember 2016. 

Perubahan Kebijakan dan Ketegasan Pemerintah Diperlukan untuk Tumpas OPM, Menurut Pengamat

Dia pun menilai sudah saatnya semua pihak berbenah dan menyadari bahwa pelayanan publik menjadi persoalan yang segera membutuhkan perbaikan. Menurut dia, kepolisian menjadi institusi yang paling banyak dilaporkan, dengan 1.612 laporan. 

Pelaporan itu terkait dugaan diskriminasi pelayanan, keberpihakan, dan penanganan kasus yang berlarut-larut. "Kalau untuk penundaan yang berlarut itu, paling banyak ada di sektor kepolisian resor," kata Ninik.

Halalbihalal Lebaran Bersama Anak Buah, Irjen Sandi Beri Pesan Ini

Di peringkat dua, masalah peradilan mendapatkan 392 laporan sepanjang tahun ini.

"Peradilan yang banyak menjadi objek pengaduan meliputi pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan Mahkamah Agung. Termasuk pengadilan tata usaha negara," ujar dia. 

Selanjutnya, adalah lembaga kejaksaan. Ada 106 laporan menyangkut layanan di Korps Adhyaksa itu.

"Kalau kejaksaan ini yang dilaporkan pelayanan publiknya, dari kejaksaan negeri hingga Kejaksaan Agung," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya