Sapi Anthrax di Yogyakarta Sudah Dimusnahkan

Virus Anthrax
Sumber :
  • US National Library of Medicine

VIVA.co.id – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan, kasus anthrax di Yogyakarta diakibatkan oleh sapi sakit. Menurut Amran, sapi penyebab virus berbahaya itu kini telah dimusnahkan.

Diduga Anthrax, 100 Kuda Nil di Namibia Tewas dalam Sepekan

"(Anthrax) ini muncul dari sapi. Tapi (sapi) sudah dimusnahkan, bukan akan, tapi sudah," kata Amran, di sela kunjungannya di Semarang.

Amran menyebut, tim khusus Kementerian Pertanian bahkan sejak beberapa hari lalu sudah turun tangan. Tim diterjunkan khusus di dua lokasi yang disinyalir munculnya sapi penyebab virus tersebut. Lokasi itu kini masih disiagakan Posko Penanganan Anthrax.

Peneliti UGM: Antraks Tak Masalah, Tapi Hoax-nya

"Ada dua lokasi. Kita bergerak cepat karena punya tim khusus. Sumber tempat itu begitu muncul kami terima laporan pagi, siang langsung terjunkan tim, ada posko," ujarnya menjelaskan. 

Tak menyebut di mana lokasi itu, Amran memastikan telah melakukan upaya isolasi, agar virus anthrax tidak menyebar. Isolasi pun dilakukan dengan pemusnahan sapi-sapi yang disinyalir diserang penyakit.

Resah gara-gara Antraks

Soal kasus anthrax ini, menurutnya, kasus yang sama juga pernah ditemukan di Kalimantan.  Namun tak berlangsung lama hingga mewabah karena tim Kementerian Pertanian langsung menanganinya dengan cepat.

"Kan anthrax di Kalimantan pernah terjadi langsung kita redam. Kalau tidak salah Selatan atau Timur. Terus rabies di Bali dan Pontianak. Kita gerak cepat," kata Amran.

Amran memastikan, agar warga tidak perlu khawatir akan menyebarnya virus tersebut. Sebab, dua daerah yang kini diisolasi telah dinyatakan aman. Selain itu, masyarakat juga diminta tenang untuk mengonsumsi daging, mengingat daging sapi yang diolah dengan suhu tertentu akan terbebas dari virus.

"Kami imbau ini, kalau daging sapi dimasak dalam panas tertentu, suhu tinggi, tidak akan ada penyakit," ujar Amran.

Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada jika nantinya ada temuan munculnya penyakit yang sama. "Pada intinya kita mewaspadai, mengantisipasi sejak dini. Karena langkah paling bagus adalah upaya preventif dan juga kuratif," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 16 orang warga di Dusun Nroto dan Ngaglik di Desa Purwosari Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, terjangkit penyakit anthrax. Temuan penyakit yang kerap menimpa hewan ini terungkap dari adanya pemeriksaan terhadap seorang warga setempat yang terluka. Dari pemeriksaan terungkap jika ia memiliki bakteri Bacillus Antrachis, yang menjadi sumber penyakit anthrax. (mus)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya