Tewasnya Tiga Mahasiswa UII Diduga karena Penyiksaan

Ilustrasi/Logo Mapala UNISI Yogyakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Instagram @mj.adiutama

VIVA.co.id – Penyebab tewasnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta saat mengikuti diksar Mapala di lereng Gunung Lawu diduga adanya unsur penyiksaan. Para korban disiksa dengan cambukan rotan.

5 Kampus Tertua di Indonesia, di Urutan Berapa Perguruan Tinggi Kamu?

Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait tewasnya tiga mahasiswa UII tersebut. Tim khusus yang diterjunkan menyelidiki adanya bekas luka di sekujur tubuh korban.

"Luka tersebut diketahui setelah tim khusus Polres Karanganyar mendatangi rumah sakit Sardjito dan Bethesda. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit jika korban mengalami luka hampir di sekujur tubuh," kata Ade, Rabu, 25 Januari 2017.

Dosen UII Ahmad Munasir Rafie Pratama Minta Maaf Bikin Gaduh 'Menghilang' ke AS

Lantas, Ade pun mengungkapkan jika luka yang diderita para korban diksar Mapala UII itu diduga hasil dari cambukan. Cambukan kepada korban dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama tali perusik atau ada yang menyebut rotan dan ranting kayu.

"Kami masih selidiki alat yang digunakan untuk mencambuk tiga korban dan peserta lainya. Mereka menyebut jika alat yang digunakan untuk mencambuk itu tali perusik," ujarnya.

Kecurigaan Rektor ke Dosen UII yang Menghilang hingga Sosok Eks Napi Kebakaran Kejagung 

Kapolres Karanganyar menuturkan saat ini tim khusus Polres Karanganyar juta telah melayangkan surat permintaan visum et repertum (VER) luka, VER mayat dan autopsi ke RSUP Sardjito dan RS Bethesda Yogyakarta.

"Dari hasil itu diharapkan bisa menjadi titik terang untuk mengetahui penyebab kematian tiga mahasiswa UII. Sebab, data itu nantinya akan dicocokan dengan hasil pemeriksaan para saksi dan hasil olah TKP," kata Kapolres.

Kasus dugaan kekerasan di dalam kegiatan Mapala UNISI yang digelar pada tanggal 13 Januari hingga 20 Januari 2017 di lereng selatan Gunung Lawu ini, berawal dari meninggalnya Muhammad Fadli pada Jumat, 20 Januari 2017.

Lalu disusul oleh Syait Asyam di RS Bethesda pada Sabtu, 21 Januari 2017. Dan kemudian Ilham Nurfadmi pada Senin, 23 Januari 2017. Kini, masih ada delapan mahasiswa lagi yang mendapatkan perawatan medis.

Dari investigasi awal, diduga ada tindakan kekerasan yang dialami oleh ketiga mahasiswa yang meninggal tersebut. Ini ditandai dari sekujur tubuh mereka ada bekas lebam. Bahkan, salah seorang di antaranya sempat buang air besar darah akibat ada luka di dalam perut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya