Pantau Bencana Banjir, BNPB Gaet Platform Media Sosial

BNPB meluncurkan peta bencana digital
Sumber :
  • VIVA/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana memiliki beragam cara untuk mengantisipasi banjir secara realtime di sepanjang 2017. Salah satunya dengan menggunakan platform PetaBencana yang diintegrasikan melalui media sosial dan digital.

BNPB: 3 Warga Meninggal dan 2 Hilang Akibat Banjir di Serang

Selain twitter dan telegram, BNPB bekerjasama dengan Massachusetts Information Technology Urban Risk Lab juga akan mengintegrasikan Qlue, PasangMata, Z-alert, dan mitra lainnya untuk mengantisipasi banjir ke depannya.

"Ini adalah platform pertama kali di dunia, di mana pemantauan bencana menggunakan sosial media secara realtime," kata Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu 1 Februari 2017.

Gempa M 6,1 Guncang Pasaman Barat, BNPB: 2 Meninggal, 20 Luka-luka

Platform itu, kata Sutopo, akan dikembangkan di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Bandung, dan Surabaya. Di mana tiga wilayah itu juga nantinya akan dikaitkan dengan konsep smart city.

Menurutnya, dari setiap masyarakat di tiga wilayah tersebut secara aktif bisa melaporkan keadaan banjir di wilayahnya secara realtime. Namun, laporan tersebut pastinya akan diverifikasi dan disebarkan secara langsung melalui peta publik.

BNPB: Daerah-daerah yang Punya Isoter Rendah, Kematiannya Tinggi

Di samping itu, menjelaskan asal mula dipilihnya twitter, Co-Director PetaBencana.id dan Peneliti MIT Urban Risk Lab, Etienne Turpin, melalui risetnya menemukan hal unik. Saat melakukan riset di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur, ia menemukan fenomena warga yang tengah selfie dengan latar belakang bencana banjir.

"Mereka selfie dengan handphone-nya, kemudian mereka share di media sosial lengkap dengan informasi tinggi genangan banjirnya," kata Etienne.

Adapun cara untuk melaporkannya, lanjut Sutopo, pengguna twitter cukup mengirim tweet ke @petabencana dengan #banjir dan BencanaBot akan otomatis memandu pengguna untuk mengisi laporan. Sementara untuk pengguna telegram, cukup mengirim pesan "/banjir" ke @BencanaBot, yang akan membantu pengguna membuat laporan.

"Pengguna juga dapat menambahkan deskripsi foto, tinggi banjir, dan detail lokasi dalam laporan," ujar Sutopo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya