Tujuh Imbauan PP Muhammadiyah untuk Pilkada 2017

Penyelenggaraan pilkada serentak di Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ANTARA FOTO

VIVA.co.id – Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan tujuh imbauan, terkait pemungutan suara Pilkada 2017, yang akan berlangsung masa pencoblosan secara serentak di Indonesia pada Rabu 15 Februari 2017.

Dedie Rachim Kabarkan Idul Fitri Tingkat Kota Bogor Digelar Bersamaan 10 April

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengatakan, dalam Pilkada serentak, pertama, mestinya dijadikan proses dan mekanisme politik yang demokratis. Bermartabat dalam memilih pemimpin daerah yang terbaik dan menjadi suri tauladan bagi kehidupan bangsa.

Kedua, PP Muhammadiyah menghimbau kepada warga negara yang memiliki hak pilihnya secara bertanggung jawab dengan pertimbangan dan sikap yang kritis, obyektif, serta rasional.

6 Perguruan Pencak Silat Indonesia Tersebar di Dunia, Ada Muhammadiyah

Kemudian, warga diharapkan mampu menjaga ketertiban, menghormati perbedaan pilihan, memelihara pemetaan, menjauhi praktik politik transaksional, kampanye hitam, dan perbuatan yang tidak bermoral.

"Di samping itu, kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat, penyelenggara Pilkada, pasangan calon dan tim kampanye, media massa, dan aparat keamanan atas terselenggaranya kampanye yang damai, aman, dan santun," kata Abdul Mu'ti di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin 13 Februari 2017.

Menteri Muhadjir: Idul Fitri Tahun Ini Hampir Bisa Dipastikan Jatuh pada 10 April

Ketiga, Mu'ti mengatakan, penyelenggaraan Pilkada ini harus menjamin proses dan kontestesi demokrasi yang berkualitas, menjunjung tinggi objektivitas, profesionalitas, amanah, konsisten, jujur, adil, transparan, dan akuntabel. Setiap tak ada keberpihakan untuk salah satu kandidat.

Ke empat, PP Muhammadiyah meminta kepads semua pasangan calon kepala daerah dan pendukungnya untuk tetap jujur dan bijaksana. Sehingga, semuanya bisa menerima apapun hasil Pilkada, siap menang dan siap kalah.

Dengan begitu, diharapkan, pasangan calon kepala daerah agar menghindari tindak kekerasan, praktik politik uang, kecurangan, dan penyalahgunaan fasilitas negara dalam bentuk apapun.

Kelima, Mu'ti menambahkan, dalam hal ini, aparatur keamanan diminta juga untuk melindungi, menjamin keamanan, dan menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat. Khususnya, warga negara yang akan menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari 2017.

Keenam, lanjutnya, juga menghmbau kepada warga persyarikatan untuk menggunakan hak pilihnya dengan memilih kandidat yang berakhlak mulia, amanah, jujur, bersih, kompeten, dekat dengan rakyat, dan peduli dengan dakwah serta perjuangan umat islam.

Terakhir, pihaknya menghmbau seluruh masyarakat. agar menjaga kebersamaan dan kerukunan. Bahwasanya, perbedaan dalam politik tidak menjadi faktor keretakkan dan disintegrasi sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya