Pengungsi Banjir Sungai Citarum Kekurangan Makanan

Pengungsi banjir luapan Sungai Citarum.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adi Suparman

VIVA.co.id – Luapan Sungai Citarum akibat hujan deras, terus merendam pemukiman di Kecamatan Baleendah, Dayeuh Kolot, Bojong Soang Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Bahkan, akses lalu lintas penghubung Kota Bandung di Dayeuh Kolot sulit dilalui akibat genangan air mencapai dua meter.

Sungai Citarum Indonesia Masuk 5 Besar Sungai Terkotor di Dunia

Akibat luapan yang terjadi sejak Kamis, 2 Maret 2017, 12 lokasi di Kecamatan Dayeuh Kolot dan Baleendah menjadi tempat pengungsian.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Toni Suryana menjelaskan, logistik makanan saat ini sangat dibutuhkan.

Ridwan Kamil Siaga Satu Banjir dan Tanah Longsor di Jawa Barat

"Kalau dapur umum, sementara mandiri karena mereka membawa alat dari masing-masing rumah. Logistiknya dari dinas sosial, nge-drop ke kecamatan. Nanti kecamatan yang mendistribusikan ke posko-posko pengungsian," ujar Toni kepada VIVA.co.id di posko pengungsian Baleendah, Bandung, Rabu, 8 Maret 2017.

12 lokasi pengungsian yang digunakan di antaranya gedung Inkanas, Gor Kelurahan Baleendah, Masjid Al Mustofa, Masjid Ashopiah, Gedung SKB, Aula Desa Dayeuh Kolot, Masjid Argadinata, Tenda Depan Metro, Masjid Baitul Haq, Masjid Nurul Falah, Masjid Unilon dan gedung Koramil.

Banjir Kembali Genangi Kawasan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

"Paling banyak pengungsi itu di Inkanas. Yang dibutuhkan makanan, kalau selimut ada," ucapnya menambahkan.

Toni mengatakan, daerah Andir Kecamatan Baleendah menjadi lokasi paling parah terendam luapan Sungai Citarum dengan ketinggian mencapai dua meter.

"Pengungsian di 12 titik dari tiga Kecamatan, Baleendah, Dayeuh Kolot dan Bojong Soang, jumlah 895 jiwa," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya