Dubes Arab: Warga Kami Tak Ucapkan Kata Bom di Pesawat

Duta Besar ?Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan.

VIVA.co.id - Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan terkait gurauan soal bom saat menumpang Lion Air JT 105 rute Denpasar-Jakarta, pria warga Arab Saudi, Aljohani Dakheel Allahwdahm akhirnya diizinkan kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Seorang Pria Amerika Ancam Ledakkan Gedung Pusat Tes Virus Corona

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi menyatakan, Indonesia adalah rumah kedua bagi warga Arab Saudi sehingga tak mungkin warga Arab berbuat macam-macam,

"Warga Arab yang berkunjung ke Indonesia selalu baik-baik saja. Kebetulan Raja Arab Saudi Yang Mulia Salman bin Abduaziz al-Saud sedang berada di Bali, maka pihak keamanan Indonesia memang ketat menjaga situasi di mana-mana," kata dia usai menengok warganya yang tengah menjalani pemeriksaan di Hotel MaxOne Suite Tuban, Kuta, Rabu malam, 8 Maret 2017.

Geger, Ada Tas Mencurigakan Dekat Gereja di Depok

Dari hasil pemeriksaan diketahui insiden 'pesawat akan meledak di udara setelah take off’’ yang diucapkan warganya hanya miskomunikasi belaka.

"Kebetulan kejadian tadi hanya salah mendengar saja dari warga Filipina apa yang dikatakan oleh warga Arab Saudi yang mendengar ada kata bom. Itu salah. Tidak ada warga kami mengatakan seperti itu," kata Osama.

Sudah Dikawal Jet Tempur, Pesawat Penumpang Diancam Bom Ternyata Hoax

"Warga kami dikatakan menyebut kata bom menggunakan Bahasa Inggris. Padahal mereka tidak bisa berbahasa Inggris. Di mana pun di dunia, ketika kru pesawat mendengar kata seperti itu, untuk keamanan harus kembali lagi agar diserahkan kepada pihak keamanan terkait," kata Osama.

Hingga kini, tak ada bukti apapun yang menunjukkan jika warganya membawa bom dan hendak meledakkan pesawat tersebut. "Baik warga kami maupun warga Filipina itu sudah dimintai keterangan. Alhamdulillah tidak ada bukti apapun tentang bom. Tidak ada masalah dan warga kami diizinkan melanjutkan perjalanan," kata Osama.

Sementara itu, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Bali, Brigadir Jenderal I Gede Alit Widana, menuturkan hal yang sama. Dari hasil pemeriksaan, hanya terjadi miskomunikasi saja antara warga Arab dan Filipina yang kebetulan satu pesawat tersebut.

"Telah kami lakukan pemeriksaan dan hasilnya hanyalah miskomunikasi, sehingga warga Arab Saudi itu diizinkan untuk berangkat ke Jakarta. Tidak dideportasi. Tadi ada pendengaran setelah take off itu pesawat akan meledak di udara. Itu miskomunikasi saja. Sudah kami cek semua, tidak ada masalah," ujarnya.

Hanya saja, Alit Widana tak mau menjelaskan apa yang sesungguhnya diucapkan oleh warga Arab tersebumt sehingga warga Filipina melaporkan ke kru pesawat mengenai adanya ancaman peledakan pesawat menggunakan bom.

"Dia sedang bercanda dengan kawannya sendiri, orang Filipina ini salah mendengar. Tadi warga Filipina mendengar katanya ada bom, pesawat akan hancur. Begitu saja. Dia tidak ada menyampaikan seperti itu. Salah dengar saja warga Filipina itu," sebutnya.

Alit Widana memastikan jika warga Arab Saudi tersebut bukanlah bagian dari rombongan Raja Salman yang tengah berlibur di Bali. Yang bersangkutan merupakan wisatawan yang sedang berlibur.

"Besok (hari ini, Kamis 9 Maret 2017) pukul 10.00 WITA mereka akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta," kata Alit Widana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya