Derita Warga Musi Banyuasin Bertahan dari Banjir 10 Hari

Banjir masih merendam sejumlah desa di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Jumat, 10 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Banjir di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sudah berlangsung selama sepuluh hari, yakni sejak 1 Maret 2017. Sebagian besar warga terpaksa mengungsi di posko pengungsian yang didirikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Tim Sepakbola Jurnalis, Seejontor FC Berbagi Kebahagiaan di Perayaan HUT Ke-2

Air banjir masih tinggi di sejumlah desa, di antaranya, di Dusun SP III, Desa Jud I, Kecamatan Sanga Desa. Banjir masih setinggi 2,5 meter. Sebabnya ialah dusun itu kelimpahan air luapan dua sungai, Sungai Musi dan Sungai Batang Hari Leko.

Derita Warga Musi Banyuasin Bertahan di Tengah Banjir 10 Hari

Persimuba Menunggu Satu Wakil Sumsel Untuk Melaju ke Liga 3 Nasional

Banjir masih merendam sejumlah desa di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Jumat, 10 Maret 2017. (VIVA.co.id/Aji YK Putra)

Warga yang tinggal pengungsian maupun bertahan di rumah mulai terserang penyakit, seperti gatal-gatal dan demam. Mereka juga kesulitan air bersih. Persediaan makanan di tenda pengungsian pun kian menipis.

Sadis! Gegara Cemburu Buta, Wanita di Sumsel Gelap Mata Potong Kelamin Suami saat Tertidur

"Obat-obatan juga belum ada. Padahal sudah ada warga yang demam, gatal-gatal, dan sakit tenggorokan," kata Mulyono (38 tahun), warga setempat, pada Jumat, 10 Maret 2017.

Kawasan itu, menurut warga, memang sudah langganan banjir. Jika diguyur hujan lebat  semalaman, desa itu pasti tergenang. Masalahnya lagi, desa itu jauh dari pusat Kecamatan Sanga Desa sehingga akses bantuan sulit dijangkau.

"Kami sengaja menadah air hujan dengan alat-alat penampungan seadanya untuk air bersih," kata Mulyono. 

Bantuan Belum Terkirim

Kepala BPBD Kabupaten Musi Banyuasin, Hariyadi Karim, membenarkan bahwa bantuan obat-obatan dan logistik belum dikirim ke Kecamatan Sanga Desa. Kendala utama, katanya, akses jalan menuju Sanga Desa sangat sulit.

"Perahu menuju lokasi juga terbatas. Ditambah lagi jarak antarkecamatan yang jauh. Selain di Sanga Desa, logistik juga belum sampai ke Desa Petaling, Kecamatan Lais," kata Hariyadi.

Namun, katanya, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial sudah berkoordinasi untuk segera mengirimkan bantuan ke Sanga Desa. 

BPBD mengutamakan mengirimkan bantuan kepada warga korban banjir di wilayah lain, yakni Desa Lubuk Buah, Kecamatan Batang Hari Leko. Soalnya banjir di desa itu lebih parah; air setinggi tiga meter. Ada 270 kepala keluarga di sana.

"Jadi, warga tidak bisa bertahan di rumah. Tetapi secepatnya logistik dan obat-obatan akan segera dikirim," kata Hariyadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya