Sunyinya Bali di Kala Nyepi

Suasana sepi di Pantai Kuta Bali saat Hari Raya Nyepi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id – Hari Raya Nyepi – sebagai bentuk pergantian Tahun Baru Saka 1939 – jatuh pada hari ini, Selasa, 28 Maret 2017. Sejak pagi tadi pukul 06.00 WITA, umat Hindu di Bali tak diperkenankan melakukan aktivitas di luar rumah. Warga, tanpa terkecuali, juga tak diperkenankan menyalakan lampu.

4 Larangan Umat Hindu di Hari Raya Nyepi

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana, mengungkapkan bahwa dalam tapa brata penyepian, ada empat hal yang tak diperkenankan dilakukan. Empat perbuatan itu disebut catur brata penyepian.

Pertama adalah amati geni yakni, warga tak diperkenankan menyalakan api atau lampu. Kedua, amati karya yang berarti warga tak diperkenankan melakukan aktivitas bekerja. Ketiga adalah amati lelungan, di mana warga tak diperkenankan bepergian, dan keempat yakni amati lelanguan yang bermakna tak diperkenankannya mendengarkan hiburan.

Makna Mendalam di Balik Perayaan Hari Raya Nyepi

"Empat hal itu larangan dalam pelaksanaan Nyepi," kata Sudiana di Bali, Selasa, 28 Maret 2017.

Sejak pagi tadi, warga sudah berdiam diri di dalam kediaman masing-masing. Seluruh aktivitas hiruk pikuk yang biasa mewarnai hari-hari warga Bali sementara terhenti. Pelayaran di seluruh pelabuhan dihentikan. Penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditiadakan. Perkantoran libur. Aktivitas penyiaran ditiadakan. Warga tak bisa mendengarkan radio dan menyaksikan televisi. Aktivitas terhenti selama 24 jam penuh hingga pukul 06.00 WITA, Rabu pagi, 29 Maret 2017 besok.

20 Ucapan Indah untuk Merayakan Hari Raya Nyepi

Gelap gulita sudah pasti. Hanya pecalang (petugas keamanan desa adat) yang diperkenankan ke luar rumah berpatroli menjaga kekhidmatan Nyepi. Suara lolongan anjing liar yang bersahut-sahutan menjadi pertanda jika pecalang tengah berpatroli keliling desa.

Tak ada pengecualian bagi umat beragama lain. Seluruh umat, baik Muslim, Kristiani, Budha, Konghucu, turut serta dalam kegiatan Nyepi ini. Toleransi antarumat beragama yang tinggi membuat seluruh umat hening dalam gelapnya malam di Bali hari ini.

Selamat merayakan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1939. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya