Pengungsi Longsor Ponorogo Mulai Terserang Penyakit

Lokasi bencana longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Siswowidodo

VIVA.co.id – Empat hari tinggal di tempat pengungsian, warga yang menjadi korban longsor di Ponorogo, Jawa Timur mulai terserang penyakit. Ragam jenis penyakit menyerang pengungsi anak-anak serta dewasa, mulai batuk, demam, sampai flu.

Warga yang Mudik ke Yogyakarta, Hindari Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana Ini

"Ada juga seorang nenek, lanjut usia yang terpaksa dirujuk ke puskesmas terdekat karena demam tinggi dan tensi darahnya naik. Ini demi penanganan yang lebih intensif," kata salah seorang dokter di posko pengungsian longsor Ponorogo, Murdani, Selasa, 4 April 2017.

Dijelaskan Murdani, sejumlah tim medis dari beberapa puskesmas yang diterjunkan ke lokasi longsor terus memantau kesehatan para korban tersebut. Salah satu yang memengaruhi fisik korban longsor di penampungan yaitu cuaca hujan deras.

Viral Detik-detik Pria Selamat dari Timbunan Tanah Longsor, Telat Sedikit Nyawa Tak Tertolong

"Satu per satu kami periksa, mulai dari balita, anak-anak hingga lansia. Karena banyak yang demam, batuk, pilek. Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang tinggi setiap harinya," ujar Murdani.

Menurut dia, jika tidak ditangani dengan cepat dan serius, tak menutup kemungkinan wabah penyakit tersebut akan menular ke korban lainnya di lokasi yang sama.

BNPB: 30 Warga Sumbar Meninggal Akibat Banjir dan Tanah Longsor, 6 Hilang

"Karena di pengungsian ini, selain penuh sesak, minim tempat tidur, dan makanan yang seadanya. Jadi, jika ada yang sakit, pasti akan mudah dan cepat menular ke pengungsi lainnya," kata Murdani.

Murdani berharap para korban segera direlokasi ke tempat yang aman dan nyaman. Ia khawatir, jika terus dibiarkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena terserang penyakit.

"Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan. Seharusnya segera direlokasi agar tak cepat menyebar penyakit para korban longsor ini," ujarnya.

Berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, saat ini jumlah pengungsi korban longsor berkisar 200 jiwa, mulai dari balita, anak-anak hingga lanjut usia. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya