Sebagian Jalan Tol Medan-Kualanamu Dibuka saat Lebaran

Ilustrasi proyek jalan tol.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah mencapai 75 persen. Pengerjaan proyek itu terus dikebut.  

Gubernur Sumut Ungkap Hambatan Atasi Banjir di Kota Medan

Saat ini, sejumlah jembatan masih dalam tahap pengecoran. Namun, saat arus mudik dan balik lebaran nanti, sebagian jalan sudah dapat dilalui, seperti jalan tol dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, menuju Sei Rampah, Kabupaten Serdang.

Dengan dibukanya jalur tersebut saat lebaran, menurut Robert, pelaksana proyek jalan Tol Kualanamu, diharapkan kemacetan pada saat arus mudik dan balik dapat dikurangi.

Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Kompak Atasi Banjir Medan

Nantinya, dari pintu masuk tol yang ada di jalur menuju Bandara Kualanamu, masyarakat akan bisa melintasi Sei Ular, Lubuk Pakam, Pabrakan, hingga Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, dengan jarak 44 km.

Jalur tersebut juga dapat digunakan melalui pintu masuk tol yang sudah disiapkan, yakni di Lubuk Pakam, Perbaungan dan Teluk Mengkudu.

Demo Satu Tahun Kepemimpinan Bobby Nasution di Medan Berakhir Ricuh

Namun pengguna jalan belum dapat mencapai ke Tebing Tinggi. Sebab, proses pembangunan belum selesai karena masih ada lahan yang belum dibebaskan.

Kebijakan itu, selain untuk memperlancar arus transportasi selama lebaran, juga bagian dari uji coba trayek yang selesai dikerjakan. Dalam uji coba tersebut, pengguna jalan tidak akan dikenakan biaya.

Usai arus mudik dan balik lebaran, menurut Robert, penggunaan jalan tol tersebut akan ditutup kembali untuk melanjutkan pengerjaan yang tersisa.

"Setelah itu pembangunan ini akan dipercepat untuk seluruh jalur agar dapat dipergunakan dan meningkatkan kelancaran transportasi masyarakat," kata Robert.

Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang memiliki panjang 61,80 km merupakan bagian dari jalan tol Trans Sumatera. Jalan tol tersebut terbagi dalam dua bagian yaitu seksi I (Medan-Perbarakan-Kualanamu) sepanjang 17,80 km dan seksi II (Perbarakan-Tebing Tinggi) sepanjang 44 km.

Jalan tol ini membutuhkan biaya investasi sebesar Rp4,1 triliun. Biaya tersebut dipenuhi melalui equity dari PT Jasa Marga sebesar 30 persen dan pinjaman perbankan 70 persen.

Konstruksi awal dilaksanakan pada 23 September 2014 dan diharapkan selesai pada 2017. Seksi I dibangun pemerintah Indonesia, sedangkan seksi II dibangun konsorsium BUMN yang terdiri dari Jasa Marga, Pembangunan Perumahan, Waskita Karya dan Hutama Karya. (one)

Laporan Rachmad Sudrajad-Gunawan (Deli Serdang)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya