Otoritas Gunung Semeru Meyakini Harimau Jawa Masih Ada

Ilustrasi macan tutul.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lucky Aditya

VIVA.co.id - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) memasang 24 kamera trap di hutan atau pegunungan Semeru untuk memantau keberadaan satwa liar, seperti macan tutul Jawa dan harimau Jawa. Petugas memeriksa 15 kamera di antaranya untuk dilihat dan dianalisis hasil rekamannya.

Gunung Semeru Dua Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan Tak Teramati, Menurut Petugas Pengamatan

"Kami berupaya memantau keberadaan satwa yang dianggap punah, harimau Jawa, meski sampai saat ini belum ditemukan," kata Agung Siswoyo, Pengendali Ekosistem Hutan dan Kepala Resort Wilayah Ranu Pani, pada Kamis, 6 April 2017.

Otoritas Gunung Bromo dan Gunung Semeru itu meyakini harimau Jawa masih hidup di wilayah pegunungan Tengger. Hal itu berdasarkan penemuan jejak harimau Jawa pada 2012 oleh tim peneliti Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Penemuan kecil namun dianggap meyakinkan, kata Agung, ialah jejak dan cakaran yang ditengarai dari harimau Jawa. Berdasarkan riset tim peneliti Universitas Diponegoro, cakaran harimau Jawa bersifat horizontal, sedangkan cakaran macan tutul bersifat vertikal. "Yang ditemukan cakaran horizontal," ujarnya.

"Harimau Jawa kami yakin masih ada. Saat ini yang sudah terekam macan tutul Jawa, dan kita masih identifikasi macan itu jumlahnya berapa ekor dari rekaman yang sudah ada," katanya.

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Petugas Balai Besar rutin mengambil dan memeriksa rekaman kamera trap sekali tiap dua bulan. Soalnya kemampuan merekam kamera trap itu paling lama hanya tiga bulan.

Sejak 6 Juni 2016, petugas Balai Besar TNBTS di Jawa Timur memasang kamera penjebak di sejumlah lokasi untuk mendokumentasikan serta merekam perilaku satwa di sana.

Seekor macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang diduga berjenis kelamin jantan terekam kamera. Peristiwa itu diketahui setelah pada 28 Juli 2016 petugas mengambil dan memeriksa kamera di beberapa lokasi.

Penampakan macan tutul di kawasan TNBTS seluas 59.276 hektare itu adalah peristiwa pertama yang terekam kamera. Taman Nasional itu diresmikan pada tahun 1982. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya