- Antara/ Rudi Mulya
VIVA.co.id – Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,7 skala richter mengguncang Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 16 April 2017, pukul 19.48 WIB.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengemukakan, analisis BMKG menunjukkan pusat gempa bumi berada pada koordinat 8,82 LS dan 118,93 BT, tepatnya di lepas pantai selatan Bima atau pada jarak 44 km arah tenggara Kota Bima. Pusat gempa berada pada kedalaman 100 km.
Gempa terasa mengguncang Bima, Raba, Doro Maria, Sumi, Gerampi, Pulau Komodo, Labuan Bajo, dan Guluwatu Sumba Barat. Di wilayah ini, sejumlah warga berlarian ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. "Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 16 April 2017.
Jika ditinjau kedalamannya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi lempeng. Dalam hal ini, lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun mengalami deformasi/patah di zona Benioff pada kedalaman 100 km.
"Patut disyukuri bahwa meskipun episenter berada di laut, tetapi pemodelan yang dilakukan BMKG tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono.
Masyarakat di pesisir pantai selatan Bima, Pulau Komodo, dan Sumba Barat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Pemkab Garut Berlakukan Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari
Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,2 selama 14 hari
