Jaring Aspirasi Publik, Kemenag Bentuk Unit Advokasi Haji

Kantor Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama
Sumber :
  • Rifki Arsilan

VIVA.co.id – Kementerian Agama terus berbenah jelang penyelenggaraan ibadah haji tahun 2017. Berbagai persiapan dilakukan untuk meningkatkan layanan dan menyambut tamu Allah dari seluruh penjuru Tanah Air.

Kemenag Berikan Bantuan untuk Pendidikan Islam dan Pesantren: Simak Syarat dan Ketentuannya

Pasalnya, penyelenggaraan haji ini merupakan aktivitas yang berlangsung terus menerus dan melibatkan banyak uang, orang, pihak, keberagaman strata sosial, tempat pelaksanaan di negeri orang, dan dilaksanakan pada satu waktu tertentu.

Persiapan yang matang pada setiap penyelenggaraannya menjadi sangat penting. Karena masalah ini dianggap sumber persoalan yang seringkali membuat Kemenag jadi sorotan, dipandang negatif dalam setiap penyelenggaraan.

Tak Banyak Masalah, Kemenag Nilai Proses Persiapan Haji Berjalan Baik

Walaupun pada kenyataannya layanan penyelenggaraan haji setiap tahun meningkat bahkan dengan uji kuantitatif.

Menurut Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Muhajirin Yanis, pandangan negatif muncul karena penyelenggaraan haji identik dengan soal ibadah. Sehingga apabila ada sesuatu yang kurang akan disandingkan dengan kata ibadah, dan selalu menjadi sorotan dalam setiap penyelenggaraannya.

Menag Sebut Sidang Isbat Ruang Dialog Umat Islam karena Menyangkut Banyak Pihak

"Tahun lalu kita memperoleh 83.83 persen indeks kepuasan pelayanan haji. Angka tertinggi sejak tujuh tahun pengukuran kepuasan layanan haji dilakukan," kata Muhajirin Yanis dalam pesan tertulisnya, Rabu, 31 Mei 2017.

Yanis menilai, perlu skenario dalam merubah pemikiran subyektif tentang penyelenggaraan haji ditinjau dari aspek ibadah dan manajemen. Dengan demikian, persoalan yang tersumbat tentang haji akan segera diurai melalui pendekatan komunikasi, informasi dan edukasi. "Targetnya adalah bagaimana publik mengetahui dengan baik apa itu haji dalam dimensi ibadah dan manajemen," ujarnya menjelaskan.

Maka dari itu, Kemenag lanjut Yanis, membentuk unit kerja Advokasi Haji untuk menggalakkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Unit ini nantinya akan menjadi kanal secara langsung dan tidak langsung untuk menjadikan penyelenggaraan haji diketahui publik dengan tepat dan tidak salah.

"Semua komponen masyarakat akan selalu kita minta aspirasinya melalui diskusi. Hingga tentang haji dapat dipahami dengan baik bahwa Kemenag sudah melakukan peningkatan layanan setiap tahunnya, dan itu fakta dan kenyataan," ujar Yanis.

Salah satu contoh banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana penyelenggaraan haji mengalami perubahan baik pada pemondokan, transportasi, keamanan, teknologi, dan bimbingan ibadah.

"Dulu (sebelum 1922) kalau jemaah haji berangkat dengan kapal laut yang di dalamnya ada hewan ternak dan barang dagangan. Tidak banyak publik tahu akan hal ini," ungkapnya.

Dalam waktu dekat ini, Subdit Advokasi Haji akan melakukan pemetaan dan menjaring aspirasi, ini yang akan dikelola. "Nantinya menjadi pedoman, standar operasional dan cetak biru. Itu akan dijabarkan untuk menjadi program terapan langsung dan tidak langsung. Akan banyak pihak yang disinergikan.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya