Mau Kirim Motor untuk Mudik Lebaran, Catat Tarifnya

Ilustrasi-Jasa pengiriman sepeda motor selama libur lebaran
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Mengirim sepeda motor untuk keperluan mudik lebaran di daerah, bisa dilakukan dengan memanfaatkan jasa ekspedisi. Sistemnya tak jauh berbeda dengan mengirim barang lainnya, Anda cukup memesan, bayar dan motor pun siap dikirim ke tempat tujuan.

Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

Biasanya, jelang lebaran nanti, banyak masyarakat Ibu Kota yang memanfaatkan jasa ini. Alasannya pun beragam, banyak orang yang tak ingin capek-capek mengendarai motor ke kampung halamannya.

Lantas berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengirim motor lewat jasa ekspedisi?

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

Pegawai PT Lintas Nusantara Perdana, Yudhi, mengatakan tarif yang dibanderol untuk jasa pengiriman sepeda motor sangat beragam. Yakni disesuaikan daerah tujuan dan kapasitas mesin motor.

"Untuk motor dengan kapasitas mesin 50 cc-180 cc harganya sama, daerah Jawa Barat, Jawa Tengah sekitar Rp350 ribu, untuk Jawa Timur sekitar Rp550 ribu, untuk yang jauh ke Bima sekitar Rp1,7 juta," kata Yudhi, Minggu, 4 Juni 2017.

Motor Baru Jangan Sampai Kehabisan Bensin, Risikonya Besar

Motor dengan jenis sport dan motor berkapasitas besar alias moge sampai 1.500 cc pun bisa dikirim melalui jasa ekspedisi ini. Untuk motor sport dengan kapasitas 200 cc-250 cc dipatok dengan tarif mulai Rp500 ribu hingga Rp2,3 juta untuk tujuan terjauh.

"Moge dengan kapasitas 350 cc-1.500 cc ongkos jasa kirimnya sekitar Rp1 juta hingga Rp4 jutaan. Kalau jaraknya dekat paling cepat satu hari, paling lama 3 hari. Kalau jauh seperti Bali, Bima, Mataram sekitar 4 hari sampai seminggu paling lama," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut dia, jenis motor yang paling banyak dikirim adalah jenis motor bebek atau konvensional. Sedangkan motor sport dan motor gede, hanya beberapa unit.

"Mungkin mereka juga khawatir motornya (moge) bagus takut kenapa-kenapa," tuturnya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya