- VIVA/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id – Kantor Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi mengungkapkan hasil pengamatan atas Gunung Marapi di Sumatera Barat dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, Selasa 6 Juni 2017. Hasil itu menunjukkan bahwa hingga pagi tadi Marapi erupsi sebanyak 5 kali dengan sebaran abu vulkanik dari 75 sampai 100 meter.
Dengan demikian, sejak erupsi pertama pada pukul 10.01 WIB pada Minggu, 4 Juni 2017 lalu, Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 Mdpl yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat tersebut telah mengalami erupsi sebanyak 45 kali.
Petugas Pos Pengamat Gunung Marapi Sumbar, Hartanto, mengatakan aktifitas Marapi kali ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2012 silam. Hal ini dilihat dari peningkatan aktifitas erupsi selama 3 hari terakhir yang sudah terjadi 45 kali.
"Ini merupakan aktifitas tertinggi gunung Marapi Sumbar sejak tahun 2012," kata Hartanto, Selasa 6 Juni 2017.
Walau demikian lanjut Hartanto, status Gunung Marapi sampai saat ini masih berada di level II (waspada), dengan rekomendasi larangan mendekati radius 3 kilometer dari puncak atau bibir kawah.
Untuk statusnya, Hartanto mengaku akan terus melakukan pemantauan terhadap aktifitas Marapi. Jika intensitas erupsi sudah mencapai puluhan kali dalam sehari, maka status akan dinaikkan ke level berikutnya.
"Kalau sudah puluhan terjadi erupsi dalam sehari, maka akan dinaikkan ke status yang lebih tinggi,"ujar Hartanto.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA.co.id, hingga saat ini peningkatan Gunung Marapi belum berdampak signifikan terhadap aktifitas warga yang tinggal disekitar kaki Gunung Marapi. Warga masih melakukan aktifitas seperti biasa.
(ren)
