Jemaah Haji 2017 Akan Nikmati Tenda Baru di Arafah

Tenda baru bagi jemaah haji yang dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Sumber :
  • Kementerian Agama

VIVA.co.id – Jemaah haji Indonesia tahun ini akan menempati tenda baru saat menjalani wukuf di Arafah. Saat ini, pemasangan tenda terus dilakukan oleh pihak perusahaan yang dikontrak oleh Muassasah Asia Tenggara.

Ini Fasilitas Jemaah Haji Indonesia saat Puncak Haji 2022

"Sampai saat ini sudah 60 persen yang terpasang. Insya Allah, minggu pertama atau kedua pada bulan Juli, pemasangan sudah selesai dan akan diserahkan penggunaannya oleh perusahaan kepada Muassasah Asia Tenggara,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Arafah dalam siaran persnya, Selasa, 20 Juni 2017.

Menurutnya, tenda Arafah tahun ini jauh lebih baik. Tenda dibuat dari bahan PVC yang tahan air dan tahan api. Selain itu, bahan PVC juga dapat menginsulator panas sehingga hawa dingin yang ada di dalam tenda dengan ketinggian 3,5 meter itu tidak mudah keluar.

Mantan Menag Lukman Hakim Diperiksa Terkait Haji dan Gratifikasi

Setiap tenda juga akan dilengkapi dengan pendingin udara (evaporatif air cooler). Untuk konstruksi akan menggunakan baja yang kuat sehingga tidak gampang bergeser dan lebih tahan angin.

“Tiang-tiang tenda ditancapkan ke tanah dengan paku besi sepanjang 80- 90 cm. Antar tiang ditarik dengan pengikat berbahan aluminium yang kuat sehingga tenda tidak mudah goyah dan mampu manahan tiupan angin kencang,” ujar Lukman.

Indeks Kepuasan Haji Meningkat, Menag: Ini Keberhasilan Semua Pihak

Staf Teknis Haji (STH) I Kantor Urusan Haji KJRI Jeddah Ahmad Dumyathi Basori menambahkan, luas tenda Arafah bervariatif. Ada yang bisa menampung 180 orang, ada juga yang lebih luas sehingga bisa menampung lebih banyak lagi. "Space per jemaah 1.3 meter di setiap tenda," tuturnya.

Kualitas tenda yang seperti ini, kata Dumyathi, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tenda Arafah yang digunakan jemaah haji Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Sampai dengan musim haji tahun 2016, tenda jemaah Indonesia bertiang besi seadanya, sejenis pipa yang sudah berusia puluhan tahun.

“Tenda yang digunakan berbahan kain sejenis karung. Di setiap sudut, diikat dengan tali dan  terkadang kawat, sementara bagian tengah tenda ditopang kayu atau bambu. Tenda semacam ini jelas tidak kuat menahan angin," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya