Letusan Kawah Sileri Ternyata Sudah Diprediksi

Kawah Sileri Gunung Dieng.
Sumber :
  • VIVAnews/Bayu Galih

VIVA.co.id – Musibah letusan kawah Sileri di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah rupanya telah diprediksi sebelumnya. Hal itu berdasarkan laporan Pos Pengamatan Pegunungan Api Dieng. 

Merinding! Jayabaya Ramal Bencana Alam Berupa Banjir dan Gunung Meletus di Mana-mana

"Kejadian ini sudah kita prediksi sebelumnya karena berdasarkan pengamatan kami sebelumnya sudah terjadi letupan gas di kawah Sileri, " kata Surip, petugas Pengamat Pegunungan Api Dieng kepada VIVA co.id, Minggu, 2 Juli 2017.

Surip menyebutkan, letusan pertama di kawah Sileri terjadi pada 24 Mei 2017 lalu yang mana kawasan kawah aktif itu mengeluarkan letupan gas CO2. Namun gas itu tidak berpotensi mengandung racun.

Angkut Ratusan Ton Sampah saat Libur Lebaran, Pemkot Tangsel Catat Ada Kenaikan 10 Persen

Sejak saat itu, pihaknya bersama pengelola wisata kawah Sileri lalu menempelkan imbauan waspada kepada setiap pengunjung di kawasan kawah. Sebuah tulisan tertempel agar pengunjung menjauhi lokasi kawah dengan radius minimal 100 Meter.

"Kami sudah tempel 24 Juni lalu. Tapi apakah imbauan itu diperhatikan pengunjung kami kurang tahu. Yang pasti kami sudah berikan peringatan, " tegas Surip.

RSUD Smart Pamekasan Larang Nakes Cuti Antisipasi Lonjakan Pasien Pasca Libur Lebaran

Ia pun menyebutkan, meski kawah Sileri berstatus gunung api aktif namun pihaknya kesulitan untuk mengetahui tanda-tanda akan terjadi letusan. Sebab letusan jenis freatik dengan lumpur panas sangat sulit diprediksi dibanding letusan di gunung-gunung api lain di Indonesia.

"Kawah Sileri dengan letusan freaktik sulit diprediksi karena sebelum meletus tak terjadi gempa vulkanik. Ini beda dengan gunung berapi lain yang selalu mengeluarkan gempa vulkanik," jelas Surip. 

Pada letusan Minggu pukul 12.00 siang tadi, ketinggian letusan Kawah Sileri mencapai 150 hingga 200 Meter. Letusan lumpur panas disertai lahar dingin diprediksi masih bisa terjadi kapan saja mengingat status kawah yang masih aktif.

Dari total 500 pengunjung di Kawah Sileri, Surip menyebut sedikitnya 17 orang pengunjung menjadi korban letusan tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya