13 Perusahaan Layani Katering Jemaah Haji di Madinah

Pengolahan makanan untuk katering jemaah haji Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eko Priliawito

VIVA.co.id – Lebih dari empat belas ribu jemaah haji Indonesia sudah berada di Madinah. Layanan katering pun sudah mulai diberikan sejak kedatangan kloter yang pertama.

Media Center Jakarta Akan Kembali Aktif, Laporkan Info Haji Tiap Hari

Selama di Madinah, jemaah haji Indonesia mendapatkan dua kali makan, pada siang dan malam hari. Para jemaah juga mendapat snack pagi berupa croissant dan cup cake yang dibagikan bersamaan dengan distribusi makan malam.

Kasubdit Katering Ahmad Abdullah mengatakan, pihaknya sudah mengecek kesiapan seluruh perusahaan penyedia katering jemaah haji Indonesia. Layanan katering jemaah di Madinah disiapkan oleh tiga belas perusahaan katering.

Melihat Lebih Dekat Fasilitas Pemondokan Jemaah Haji

“Kami sudah cek kesiapan mereka. Secara umum seluruh perusahaan yang akan melayani gelombang pertama yang jumlahnya kurang lebih 100 ribu ini menyatakan siap,” ujar Abdullah usai menengok proses produksi katering di Dapur Al Yasirah Al Arabiyyah, Madinah, Minggu, 30 Juli 2017. 

Dia menambahkan, “Setiap hari kami melakukan pengecekan sebagai quality control-nya. Jangan sampai ada yang tidak standar karena ini demi kenyamanan dan keamanan jemaah."

Kisah Polwan yang Jadi Pendamping Jemaah Haji Lansia

Menurut Abdullah, ada sejumlah aspek yang dinilai dalam proses pengawasan katering, mulai dari proses produksi, pengolahan makanan, kebersihan packaging, dan proses distribusi. “Distribusi juga kami nilai apakah petugsnya sopan atau tidak dalam menyajikan karena jemaah adalah pelanggan,” ujarnya.

Pengecekan sampel pun dilakukan untuk memastikan nilai rasa dan tingkat kematangan. Tidak luput dari pemeriksaan adalah gramasi (bobot) sajian makanan. “Kami sudah ada kontrak. Kalau kurang kami kasih teguran,” katanya.

Dia mengatakan, “Kami mencoba apa yang sudah menjadi kebijakan kami pertahankan sehingga kualitas menu makanan itu terjamin serta asupan gizi dan nutrisi jemaah juga terjamin."

Dapur Al Yasirah Al Arabiyyah sudah dikontrak oleh Kementerian Agama dalam dua tahun terakhir. Kontrak perdana mereka pada tahun 2016 dengan paket penyediaan untuk 15 ribu jemaah.  “Karena kinerjanya baik, tahun ini ditambah menjadi 18 ribu,” ujar Abdullah.

Office Manajer Al Yasirah Al Arabiyah Donny Syarif mengatakan, selama dua tahun bekerja sama, perusahaan tempatnya bekerja selalu mengkuti menu yang telah ditetapkan Kementerian Agama.  Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung ini mengaku selalu berusaha menjaga cita rasa masakan nusantara, serta kesegaran makan yang akan disajikan kepada jemaah Indonesia.

Sesuai dengan kontrak, Al Yasirah harus menyediakan makan malam dengan menu: nasi, protein (daging, ikan, ayam, atau telur), dan sayuran. Sedang untuk menu makan siang, terdiri dari: nasi, protein (2 jenis) dan sayuran.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya