- VIVA.co.id/Lapan Hotspot
VIVA.co.id – Jumlah titik api (hotspot) di sejumlah wilayah Indonesia masih bergerak fluktuatif. Karena itu potensi bahaya kebaran hutan dan lahan masih terus mengancam.
Laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), berdasarkan citra satelit terekam pada Rabu, 2 Agustus 2017, terpantau ada 177 titik api.
Mayoritas titik api ini tersebar di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Dari jumlah titik api tersebut, sebanyak 38 di antaranya memiliki potensi terbakar hingga 80 persen.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugrogo menyebutkan, dari beberapa kebakaran lahan yang terjadi di Sumatera, menunjukkan bahwa lahan gambut masih menjadi titik awal kebakaran.
Pemadaman api pun terbilang rumit, selain sumber api yang berada di bawah permukaan, medan yang jauh juga menyulitkan petugas pemadam kebakaran hutan dan lahan.
"Kondisi hutan dan lahan bekas terbakar di Pelalawan Riau. Berhasil dipadamkan. Ditinggal petugas lalu dibakar lagi," ujar Sutopo.
Satgas darat memburu lokasi hotspot karhutla di Ruau. Antara satelit dan fakta lapangan sering beda. Sulitnya memadamkan api karhutla. pic.twitter.com/qZk9PX4SON
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) August 2, 2017