Semangat Kakek Awang dan Nenek Pane Melihat Kabah

Awang, jemaah haji berusia 74 tahun, tiba di Mekah, Arab Saudi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eko Priliawito

VIVA.co.id – Awang Syahban datang ke Tanah Suci tanpa pendamping. Namun pria 74 tahun itu tak khawatir. Sebab, ada pembimbing dan petugas haji yang akan membantu dia melaksanakan ibadah haji.

Media Center Jakarta Akan Kembali Aktif, Laporkan Info Haji Tiap Hari

Kakek Awang adalah jemaah kloter satu asal Medan, Sumatera Utara. Setelah berada di Madinah selama delapan hari, Minggu dini hari, 6 Agustus 2017, kakek Awang akhirnya tiba di Mekah.

Kedatangan Awang di Royal Mena Hotel di sektor 6, sempat membuat banyak petugas tersenyum. Dia sadar betul dengan kamera wartawan yang diarahkan ke dirinya. Dia bahkan menolak diantar ke kamar untuk beristirahat. "Jangan menutupi. Tunggu, aku mau difoto dulu. Biar nampak wajahku," katanya.

Melihat Lebih Dekat Fasilitas Pemondokan Jemaah Haji

Saat petugas kembali akan mengantarnya ke kamar, kakek Awang kembali menolak. Dia beralasan akan menghabiskan dulu minuman selamat datang yang disuguhkan kepada jemaah yang baru datang. 
Dia kembali meminta petugas tidak menutupi kamera wartawan yang masih diarahkan kepadanya. "Sayang ini minuman. Sudah dikasih tak dihabiskan. Tunggu lah sebentar," katanya.

Kedatangan jemaah di Kota Mekah terasa menggetarkan hati. Salawat badar yang dilantunkan juga membuat suasana makin haru. Wajah bahagia disertai air mata tampak dari wajah jemaah, khususnya jemaah perempuan.

Kisah Polwan yang Jadi Pendamping Jemaah Haji Lansia

Meski dalam suasana haru, Nurhaidah Pane (72) terlihat sangat semangat. Bahkan dia sudah tidak sabar untuk umrah dan melihat kabah. "Perasaannya senang, melihat kabah itu lah tujuannya kemari," katanya dengan aksen Sumatera Utara yang kental.

Sama seperti Awang, Nurhaidah mengaku berhaji tanpa ditemani sanak saudara dan suaminya. Kendati demikian, hal itu tak membuatnya kecil hati. "Tetap semangat. Tidak ada saudara, kita saudara seakidah saja," katanya. 

Nurhaidah mengaku bahagia karena tujuh tahun antre, akhirnya dia bisa berangkat ke Tanah Suci. Meski saat tiba di Madinah kesehatannya terganggu tapi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk melaksanakan ibadah.

"Sempat awal-awal batuk dan masuk angin, sama dokter di Madinah disuruh banyak istirahat dan alhamdulillah sudah sembuh," katanya. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya