Haji 2017

Sudah 35 Oknum Jasa Dorong Kursi Roda di Mekah Ditangkap

Jemaah haji Indonesia berjalan menuju Masjidil Haram.
Sumber :
  • Eko Priliawito

VIVA.co.id – Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) yang bertugas di Mekah, sedikitnya telah menangkap 35 penyusup di pemondokan jemaah haji Indonesia. Mereka yang ditangkap adalah oknum mukimin yang menawarkan jasa dorong kursi roda.

Media Center Jakarta Akan Kembali Aktif, Laporkan Info Haji Tiap Hari

Disampaikan Kasie Linjam, Letkol Rijal Kani, sebanyak 11 orang oknum mukimin ditangkap di sektor 6, enam orang ditangkap di sektor 5, tujuh orang ditangkap di sektor 9 dan di sektor 4 ada sembilang orang.

"Kemudian di sektor 8 dan sektor 11 kami tangkap satu orang. Sudah kami data dan sudah dibebaskan," katanya, Rabu malam, 9 Agustus 2017.

Melihat Lebih Dekat Fasilitas Pemondokan Jemaah Haji

Hampir seluruh oknum mukimin ini mengaku, telah mengenal jemaah yang akan menggunakan jasanya untuk mendorong untuk tawaf dan sai. Selain itu, mereka juga mengaku kenal dengan orang-orang di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Bahkan mereka mengaku sudah menjalin hubungan jauh sebelum jemaah haji tiba di Mekah.  

"Beragam alasan mereka sampaikan. Bahkan ada yang dari Tegal membawa surat pengantar dari bupati Tegal. Kami tak percaya dan sudah dilaporkan," kata Reza.  

Kisah Polwan yang Jadi Pendamping Jemaah Haji Lansia

Sementara itu, menurut Pelaksana Linjam Mayor Reza Fajar Lesmana, pendataan telah dilakukan terhadap oknum mukimin itu. Bila nanti mereka ditangkap lagi, petugas akan melaporkan kepada pihak keamanan setempat.

Reza menambahkan, selama jemaah tiba di Kota Mekah, sudah ada 25 orang jemaah tersesat di Masjidil Haram. Dengan beragam alasan, kenapa mereka bisa tersesat. Terutama karena lupa pintu yang sama saat mereka masuk.

Selain kasus tadi, petugas Linjam juga mendata ada dua jemaah yang kehilangan barang mereka di Masjidil Haram. Jemaah bernama Sri Wulan asal Makassar, kehilangan uang sebesar 1.000 real dan Rp5 juta karena dijambret saat akan keluar dari pintu King Abdul Azis. Di dalam tas korban juga perhiasan dan buku kesehatan.

Karena kondisi Di Masjidil Haram yang sudah mulai penuh, jemaah harus waspada dan tidak ceroboh. Jangan menganggap tidak ada kejahatan di Masjidil Haram. Jemaah diimbau membawa uang secukupnya dan tidak membawa barang berharga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya