ARB: Perayaan Kemerdekaan Harus Kembali ke Jati Diri Bangsa

Aburizal Bakrie (ARB).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id –  Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun, menjadi suatu momen penting bagi masyarakat untuk kembali kepada jati diri bangsa. Jati diri yang dimaksud, yakni masyarakat yang rukun, guyub, gotong royong, serta kekeluargaan.

Sekjen Golkar Nilai Pernyataan ARB Bukti Pencapresan Airlangga Final

Demikian dikemukakan Aburizal Bakrie, saat memimpin Upacara HUT RI bersama Bakrie Group di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 17 Agustus 2017.

Ia mengatakan, sudah menjadi kewajiban warga negara untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara dalam situasi apapun. ARB, sapaan Aburizal, kemudian mencontohkan pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 2018 mendatang dan pemilu presiden pada tahun 2019.

ARB Pasang Badan Dukung Airlangga Jadi Capres 2024

"Bagi kita yang tinggal di Jakarta, baru saja menyelesaikan suatu pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Kita melihat dengan rasa was-was terjadinya sebuah kontestasi politik yang melelahkan," kata ARB.

Menurutnya, kontestasi politik tersebut menguras emosi, perasaan, pikiran, tenaga, dan biaya, serta mengusik rasa keberagaman bagi sebagian orang. Selain itu, Pilkada tersebut dinilai membuat anak bangsa, bahkan nyaris terbelah dan berdiri dalam satu kubu yang saling berhadapan.

FOTO: Keluarga Besar Bakrie Ziarah ke Makam Achmad Bakrie

"Luka bangsa yang masih membekas, dampaknya masih terasa. Banyak yang belum bisa move on. Kita semua harus mengambil pelajaran, harus mengambil hikmah, agar peristiwa itu tidak terulang," ujarnya.

ARB tak ingin situasi Pilkada DKI di tahun ini akan terulang kembali pada Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019. Sebab, menurutnya, proses pemilihan tersebut bukanlah sebuah permusuhan antaranak bangsa, melainkan ajang argumentasi gagasan, pertukaran pikiran, dan ide jernih dari putra terbaik untuk kemajuan bangsa.

"Rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi terlibat dalam penentuan siapa yang dipercaya untuk memimpin bangsa. Jangan sampai, pilihan kita dalam demokrasi berjalan ke arah sebaliknya. Kita harus kembali ke jati diri bangsa," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya