- VIVA.co.id/Eko Priliawito
VIVA.co.id – Sebanyak 140.895 dari 352 kelompok terbang jemaah haji asal Indonesia telah tiba di Kota Mekah, Sabtu malam, 19 Agustus 2017.
Seiring itu, kepadatan jemaah pun meningkat di sejumlah terminal bus yang melayani angkutan jemaah. Seperti di Syib Amir, Bab Ali dan Jiyad.
Akibat ini, sejumlah petugas transportasi harus ekstra keras mengatur alur pergerakan jemaah yang ingin kembali ke pemondokan mereka.
Kepala Bidang Transportasi jemaah haji Indonesia Subhan Cholid menyebutkan, kepadatan ini terjadi umumnya usai salat berjemaah di Masjidil Haram.
Karena itu, diimbau kepada para jemaah untuk tidak keluar secara serentak usai salat berjemaah di masjid. "Kalau jemaah lebih sabar keluar masjid dan tidak terburu-buru, kepadatan di terminal bisa sedikit dikurangi," ujar Subhan di Mekah.
"Misalnya sebagian ada yang (keluar) 30 menit setelah salat, ada yang 1 jam, ada yang 1,5 jam. Itu akan mengurangi kepadatan cukup signifikan."
Dari pantauan di Terminal Syib Amir, kepadatan para jemaah haji bisa terlihat pada usai salat Isya, yakni pada pukul 20.50 waktu setempat.
Ini ditengarai oleh para jemaah haji Indonesia yang keluar hampir bersamaan. "Alhamdulillah sudah bisa diurai sampai pukul 22.10," ujar Subhan.
Atas itu, ia pun juga mengingatkan kepada para jemaah yang hendak melaksanakan umrah wajib, hendaknya juga menghindari waktu salat selesai. Lebih baik menunggu sambil beristirahat sebelum melaksanak umrah. Situasi yang sangat padat akan membuat jemaah yang baru tiba akan kebingungan.
Selain itu, nantinya mulai Jumat, 25 Agustus 2017, ayanan transportasi bus shawalat akan ditutup pada pukul 10.00. Bus yang sudah masuk terminal pada waktu itu, akan ditahan di dalam dan baru diberangkatkan setelah salat Jumat selesai.
"Ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan dan menjamin keamanan," katanya.
