- Antara/ Ujang Zaelani
VIVA.co.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengisyaratkan kuat berkoalisi dengan Partai Golkar di Pilkada Jawa Barat pada 2018.
Pimpinan PDIP Jawa Barat telah intensif berkomunikasi dan bersepakat menjalin koalisi, namun keputusan resminya diumumkan pimpinan pusat di Jakarta.
"Kami merencanakan koalisi (dengan Partai Golkar). Keputusannya menunggu DPP (Dewan Pimpinan Pusat PDIP)," kata Ketua PDIP Jawa Barat, TB Hasanudin, ketika ditemui di kompleks parlemen di Jakarta pada Senin, 28 Agustus 2017.
Hasanudin merahasiakan nama figur yang akan dicalonkan sebagai gubernur maupun wakil gubernur setelah koalisi resmi dengan Golkar diputuskan kelak. Namun, memang ada empat kader yang mengajukan diri sebagai kandidat, antara lain, Puti Guntur Soekarnoputri, Sutrisno, Abdy Yuhana, dan Iwa Karniwa.
"Untuk calon gubernur kami serahkan pada DPP. Ada yang minat dari daerah, laporkan ke DPP. Tinggal menunggu keputusan DPP," kata wakil ketua Komisi I DPR itu.
Soal kapan akan memutuskan nama yang akan diusung PDIP dan kepastian rencana berkoalisi dengan Golkar, ia meyakini pimpinan pusat PDIP pasti memutuskan secepatnya.
Koalisi kota/kabupaten
Masing-masing petinggi PDIP dan Golkar Jawa Barat telah bertemu di Bandung pada 9 Agustus 2017. Mereka terang-terangan menyepakati berkoalisi 16 daerah di provinsi itu yang dijadwalkan menggelar pilkada pada 2018.
Ke-16 kabupaten/kota itu, antara lain, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Purwakarta, Subang, Kuningan, Majalengka, Kabupaten Cirebon, Garut, Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Bogor, Banjar, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota Sukabumi.
Namun, kala itu masing-masing pimpinan partai belum berbicara lugas tentang peluang mereka berkoalisi di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Hasanudin, dalam pertemuan itu, hanya mengatakan, "... kalau untuk (pemilihan) gubernur kami sudah mendapatkan arahan dari DPP bahwa kami siap berkoalisi dengan siapa saja, dan sangat siap dengan Golkar."
