Mahasiswa Baru Universitas Bakrie Diminta Tunjukan Prestasi

UB's Week 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id / Edwin Firdaus

VIVA.co.id – Dalam rangka meluaskan pemahaman dalam daya saing yang bermutu, lebih dari 800 mahasiswa baru Universitas Bakrie khidmat mengikuti orientasi mahasiswa baru tahun ajaran 2017-2018 atau karib disebut UB's Week di Epiwalk Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 28 Agustus 2017.

Mengusung jargon meningkatkan wawasan kebangsaan dalam mencegah radikalisme, terorisme, cybercrime, dan mengkampanyekan "stop bullying " di dunia pendidikan,  guna membentuk mahasiswa yang berkarakter, memiliki integritas berlandaskan moral dan etika bangsa.

Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie, Ike Nirwan Bakrie berharap pengenalan kampus ini tidak hanya mengarahkan mahasiswa sekadar menguasai hardskill, melainkan juga memiliki softskill personal dalam berprilaku.

Ike menilai, kesuksesan menjadi mahasiswa di  Universitas Bakrie marupakan amanah dari Tuhan. Untuk itu, amanah tersebut harus dijaga, ditunaikan, dan diselesaikan sebaik-baiknya. "Sebab kehadiran kalian di kampus ini sejatinya bukan hanya sekedar membawa mimpi pribadi. Namun di dalamnya juga terdapat mimpi sanak saudara dan orang tua kalian, serta mimpi dari Keluarga Bakrie," ujar Ike di hadapan para peserta UB's Week 2017.

"Selamat datang dan selamat bergabung Mahasiswa Baru 2017 di kampus tercinta, Universitas Bakrie. Semoga, hari ini menjadi langkah awal yang baik dari ribuan langkah yang akan kalian jalani di kampus ini. Experience The Real, Thing!," kata Ike menambahkan.

Keunggulan UB ini tercermin melalui jalinan kerjasama global yang telah dibangun. Senada dengan Ike pada pidatonya?, Rektor Universitas Bakrie, Prof. Ir. Sofia W Alisjahbana, MSc, PhD, mengemukakan, lewat metode pembelajaran experiental learning yang dirajut antara ilmu teori dan praktik di lapangan, para lulusan UB, diharapkan mampu memetik satu pengalaman keilmuan yang lebih utuh, yang sangat berguna bagi dunia setelah pendidikan di kampus. 

Universitas Bakrie Ajak Pemuda Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

"Inilah salah satu nilai unggul yang telah menjadi tradisi di kampus ini, dan tradisi unggul itulah akan terus diberikan kepada mahasiswa di Universitas Bakrie," kata Sofia.
 
Pada kesempatan sama, Pengusaha Ilham Akbar Habibie, yang menjadi narasumber kegiatan ini, mendorong para peserta UB's Week 2017, dan seluruh mahasiswa UB pada umumnya, mampu menunjukan prestasinya, tidak hanya di kampus, melainkan juga di tingkat nasional, bahkan di kancah internsional.

"Jangan adik-adik kurang percaya diri, pede itu penting. Pede bukan berlebihan. Bukan berarti sombong. Jangan juga minder. Orang indonesia mampu lho," kata anak BJ Habibie tersebut. 

Komitmen Universitas Bakrie Terhadap Net Zero Emission

Ilham mencontohkan, terciptanya pesawat perintis N-129 buatan asli Indonesia, yang akhirnya bisa mengudara. Hal ini, menurut Ilham, melalui perjuangan dan kepercayaan diri dalam menciptakan peluang. 

"Di Asia Timur, Asia Selatan misalnya, saya tak menyebut Amerika, karena mereka telah memiliki infrastruktur yang bagus. Sehingga peluang untuk pesawat N-129, mungkin ada, tetapi minimal, tapi kita bicara dalam konteks global. Dan global, bukan berarti kita punya peluang dimanapun saja, tapi kita mengerti gambar persaingan itu dari benua ke benua, dari wilayah ke wilayah, dari negara ke negara, itu global, hingga akhirnya kita mengerti secara global," kata Ilham.

Dookatif, Startup Pendidikan Ciptaan Mahasiswa Universitas Bakrie

Contoh lainnya adalah Korea. Ilham mengungkapkan kini negara tersebut telah jauh berkembang. Sektor teknologi dan otomotif utamanya. 

"30 tahun lalu, dunia ini siapa yang mau beli mobil Korea? Waktu itu Korea masih dilihat negara yang menghasilkan mobil, jauh di bawah Jepang, jauh di bawah Jerman. Tetapi sekrang kita bisa liat perkembangan di negaranya, Korea saat ini sudah selevel sama Jepang dalam hal mobil, sudah melampaui Amerika dalam hal memori chip, handphone," kata Ilham.

Untuk itu, inovasi perlu didukung dengan kepercayaan diri dan kegigihan yang tinggi, menurut Ilham. 

Ilham sendiri mengakui kurikulum yang dicanangkan UB sejak berdirinya sudah sesuai kebutuhan para mahasiswa di Indonesia. Tidak hanya teori yang diajarkan, melainkan juga bisa menghadirkan pejabat-pejabat karir dan orang-orang yang profesional dalam prakteknya.

"Mereka diberikan kesempatan melihat langsung adanya  didatangkan dirut-dirut, Ceo-Ceo dari luar, jadi dari awal Universitas Bakrie sudah menekankan relevansi sebagai mahasiswa, bukan saja secara akademisi berprestasi di universitas, tetapi juga terbuka untuk luar. Penting sekali dalam konteks dua kata kunci penting, yakni inovasi dan profelism," kata Ilham. 

Ilham juga berharap para mahasiswa UB memiliki daya saing global. Bukan berdasarkan daya saing komperatif saja, tetapi khususnya daya saing sumber daya manusia. 

 "Misalnya, Indonesia ini juara dunia sebagai pengekspor Batubara, kenapa kita bisa? Karena kita punya Batubara. Kan banyak negara yang enggak punya. Tapi jangan lupa Batubara bisa habis. Jadi kita sebaiknya membuat diri kita rakyat kita, memiliki satu daya saing global berdasar SDM  yang terbangunkan, sehingga bisa mencapai tujuan guna mengangkat negara kita ke satu level kesejahteraan yang lebih tinggi dari saat ini," kata Ilham. 

Universitas Bakrie adalah institusi pendidikan swasta yang dikelola Yayasan Pendidikan Bakrie, yang didirikan tahun 2009. 

Keunggulan UB juga tercermin melalui jalinan kerjasama global yang telah dibangun. ?Saat ini, UB telah kerjasama dengan institusi-institusi luar negeri di bidang penelitian, beasiswa, serta pertukaran dosen dan mahasiswa. Antara lain institusi tersebut yaitu Aarhus University, Denmark, Tampere University of Technology di Finland, NOVA USA, Tohoku University, Nihon University, Universitas Malaysia Utara, serta Kedutaan Besar negara sahabat yang berada di Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya